LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Bentrokan nyari pecah antara dua kelompok warga dari Desa Ketara dan Rembitan Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Senin (21/6/2021)
Sejumlah warga dari Desa Ketare terlihat membawa senjata tajam berupa parang dan tombak.
Camat Pujut Lalu Sungkul menyampaikan, ketegangan terjadi karena polisi belum mengungkap kasus penganiayaan yang menimpa salah seorang warga Ketare.
Sementara, warga Ketare mencurigai pelaku penganiayaan tersebut adalah warga Rembitan.
“Pada dasarnya warga Ketare ini ingin menyampaikan tekanan kepada pihak Kepolisian dalam hal ini Polsek Pujut, agar kasus penganiayaan ini segera terungkap,” kata Sungkul usai melaksanakan mediasi bersama ke dua belah pihak, Senin.
Baca juga: Cerita Bupati Jember terkait Kendala Vaksinasi di Daerah: Ada yang Lompat Pagar, Takut Disuntik...
Sungkul menjelaskan, ketegangan kedua kelompok warga itu merupakan salah paham.
Awalnya, warga Desa Ketare ingin mendatangi rumah terduga pelaku di Desa Rembitan. Namun, warga Rembitan mengira warga Desa Ketare akan melakukan penyerangan.
Sungkul menegaskan, kedua kelompok warga telah dimediasi. Situasi pun mulai kondusif.
“Kita secara kekeluargaan lansung copot seragam, untuk larut menjadi keluarga ke dua belah pihak, kondisi terkini Alhamdulillah sudah aman terkendali,” kata Sungkul.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.