Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Kesal Belasan Makam di Solo Dirusak Anak-anak Sekolah: Nanti Kita Proses

Kompas.com - 21/06/2021, 19:52 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka merasa kesal dengan peristiwa perusakan belasan makam yang diduga dilakukan oleh anak-anak sekolah.

Makam yang diduga dirusak anak-anak sekolah tersebut berlokasi di TPU Cemoro Kembar Kampung Kenteng, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

"Nanti segera kita proses. Tidak bisa dibiarkan kaya gitu," kata Gibran kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Senin (21/6/2021).

Baca juga: Bupati Banjarnegara Masih Izinkan Gelar Hajatan, Ganjar: Sudah Saya Sampaikan Tidak Boleh

Peristiwa perusakan makam terjadi pada Rabu (16/6/2021) sekitar pukul 15.00 WIB. Ada 12 makam TPU Cemoro Kembar yang dirusak. Perusakan dilakukan anak-anak sekolah masih di bawah umur.

Menuut Gibran harus ada tindakan tegas agar peristiwa serupa tidak kembali terulang. Pihaknya ingin pengasuh dan murid-muridnya diberikan pembinaan.

"Ini sudah kurang ajar sekali. Nanti segera kami proses," ungkap dia.

Putra sulung Presiden Jokowi menginginkan agar sekolah yang muridnya diduga melakukan perusakan makam untuk ditutup.

"Nanti kita bina," kata dia.

Baca juga: Stok Oksigen Pasien Covid-19 di Jateng Disebut Hampir Habis, Ganjar Bakal Atur Regulasinya


Lurah Mojo, Margono menambahkan, pihak sekolah telah bersedia untuk memperbaiki makam yang dirusak oleh murid-muridnya.

Hal tersebut setelah ada proses mediasi secara kekeluargan yang dilakukan antara pihak kelurahan, ketua rukun tetangga (RT) dan ketua rukun warga (RW) kampung setempat.

"Pihak sekolah menyanggupi akan memperbaiki kerusakan makam dalam waktu satu minggu," kata Margono.

Mengenaik peristiwa itu, katanya sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Meski demikian, dari mediasi, sekolah sudah bersedia memperbaiki kerusakan itu.

Kapolsek Pasar Kliwon Iptu Prevoost mengatakan, pihaknya telah melakukan mediasi antara pihak yang dirugikan dengan pelaku perusakan.

"Kita melakukan proses media antara pihak yang dirugikan dengan pelaku ataupun orangtua pelaku. Mediasi dihadiri tokoh masyarakat di RT, RW setempat. Dan kita menemukan titik temu kesepakan untuk kedua belah pihak," katanya.

Meski demikian, Kapolsek mengatakan, sesuai prosedur akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait peristiwa itu.

"Karena ini melibatkan anak di bawah umur dan ini kita akan periksa orangtua wali maupun pengajar di tempat belajar mengajar dari anak yang melakukan aksi tersebut," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com