Salin Artikel

2 Kelompok Warga di Lombok Tengah Nyaris Bentrok, Camat Pujut: Itu Salah Paham

Sejumlah warga dari Desa Ketare terlihat membawa senjata tajam berupa parang dan tombak.

Camat Pujut Lalu Sungkul menyampaikan, ketegangan terjadi karena polisi belum mengungkap kasus penganiayaan yang menimpa salah seorang warga Ketare.

Sementara, warga Ketare mencurigai pelaku penganiayaan tersebut adalah warga Rembitan.

“Pada dasarnya warga Ketare ini ingin menyampaikan tekanan kepada pihak Kepolisian dalam hal ini Polsek Pujut, agar kasus penganiayaan ini segera terungkap,” kata Sungkul usai melaksanakan mediasi bersama ke dua belah pihak, Senin.

Sungkul menjelaskan, ketegangan kedua kelompok warga itu merupakan salah paham.

Awalnya, warga Desa Ketare ingin mendatangi rumah terduga pelaku di Desa Rembitan. Namun, warga Rembitan mengira warga Desa Ketare akan melakukan penyerangan.

Sungkul menegaskan, kedua kelompok warga telah dimediasi. Situasi pun mulai kondusif.

“Kita secara kekeluargaan lansung copot seragam, untuk larut menjadi keluarga ke dua belah pihak, kondisi terkini Alhamdulillah sudah aman terkendali,” kata Sungkul.


Camat Pujut itu mengimbau warga Rembitan menyerahkan penanganan kasus dugaan penganiayaan itu kepada polisi.

“Kita imbau warga, agar betul-betul mempercayai sepenuhnya kasus ini dapat ditangani pihak yang berwajib,” kata Sungkul.

Sebelumnya, diketahui dua warga Desa Ketare yakni SU (28) dan (LF) diserang orang tidak dikenal di Jalan Raya Dusun Pisang, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, pada Rabu (16/6/2021).

Kedua korban menderita luka sabet di bagian tubuh hingga dilarikan ke puskesmas.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/21/233518578/2-kelompok-warga-di-lombok-tengah-nyaris-bentrok-camat-pujut-itu-salah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke