Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pemulung Tua Dijambret, Kapolres Blitar: Pelaku Harus Bertanggung Jawab

Kompas.com - 17/06/2021, 15:35 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Seorang pemulung berusia 70-an tahun di Kabupaten Blitar, Jawa Timur bernama Poniman mengalami penjambretan.

Peristiwa penjambretan pada Minggu siang (13/6/2021) itu terekam kamera pengawas CCTV yang dipasang di rumah warga di sekitar lokasi.

Video penjambretan tersebut viral di media sosial. Ucapan simpati bagi Poniman dan hujatan terhadap pelaku terus mengalir pasca-viralnya video itu.

Kejadian di Dusun Sekardangan, Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro tersebut juga membuat geram publik karena korban bukan hanya berusia lanjut tapi juga penyandang disabilitas fisik dan mental.

Baca juga: Pemulung Penyandang Disabilitas Dijambret, Warga: Kami Kasihan, Ini Malah Ada yang Menjambret

Polisi: Pelaku harus bertanggung jawab

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi

Kapolres Blitar AKBP Leonardo M Sinambela menjelaskan, petugas tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku penjambretan.

"Kami selidiki kasus ini dan pelaku akan segera kami tangkap. Mohon doanya. Kepada pelaku, saya ingatkan bahwa tindakannya memiliki konsekuensi hukum yang harus dia pertanggungjawabkan," ujar Leonard M Sinambela di sela kunjungan ke rumah Poniman di Desa Tlogo, Kecamatan Kanigoro, Kamis (17/6/2021).

Leo mengakui, meski uang yang dijambret pelaku hanya sekitar Rp 30.000 namun penjambretan itu dinilai masyarakat sebagai tindakan yang keterlaluan karena memanfaatkan keterbatasan kondisi korban.

Menurutnya, pelaku sudah memperhitungkan sebelumnya bahwa korban tidak akan mampu mengejar dan berteriak keras setelah dia jambret.

Baca juga: Viral, Video Seorang Pria Tega Jambret Penyandang Disabilitas yang Sedang Memulung Botol Plastik

 

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Tinggal berdua dengan istri

Poniman tinggal di rumah kecil di Desa Tlogo berdua dengan istrinya, Sunarti yang juga penyandang disabilitas berusia kurang lebih 70 tahun.

Mesidi, adik Poniman, mengatakan, sebenarnya pihak keluarga sanggup memenuhi kebutuhan makan bagi Poniman dan Sunarti.

Rumah yang ditempati pasangan itu, ujar Mesidi, adalah rumah yang dibangun dengan gotong royong dari keluarganya.

"Tapi dia tidak mau menerima tawaran kami. Dia tetap ingin bekerja apa saja. Jadi ya itu, tiap hari Kang Poniman keliling desa-desa sekitar untuk memulung botol plastik," ujarnya.

Baca juga: 4 Polisi Dilarikan ke RS Usai Santap Bakso, Ini yang Ditemukan pada Makanan

Menurut Mesidi, dulu pasangan itu mencari botol plastik bekas berdua, namun akhir-akhir ini hanya Poniman yang bekerja.

Nanang, pemilik kamera pengawas CCTV yang merekam peristiwa penjambretan mengatakan, warga Dusun Sekardangan biasa memberikan uang sekadarnya saat melihat Poniman mencari botol plastik.

"Ada yang ngasih Rp 1.000 ada juga yang Rp 5.000. Istri saya kadang ngasih makan juga," ujarnya.

Nanang yakin uang yang dijambret adalah uang pemberian warga yang merasa iba kepada Poniman.

Baca juga: Sosok Neson Murib, Terduga Pemasok Senjata ke KKB, Anak Buah Lekagak Telenggen, Bertransaksi hingga Rp 1,3 Miliar

 

Ilustrasi jambretTHINKSTOCKS/ADRIAN HILMAN Ilustrasi jambret
Diberitakan sebelumnya, Poniman mengalami penjambretan pada siang hari saat sedang mendorong gerobak berisi botol bekas.

Peristiwa itu terekam kamera pengawas CCTV. Videonya penjambretan viral di media sosial karena penjambret dianggap menyepelekan kondisi keterbatasan Poniman sehingga melakukan tindakannya di siang hari.

Warga geram terhadap pelaku, karena meski sudah lanjut usia dan memiliki keterbatasan fisik, Poniman masih mau bekerja mencari nafkah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com