Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikatan Keluarga Madura Siap Bantu Jaga Pos Penyekatan di Suramadu

Kompas.com - 14/06/2021, 21:20 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Ikama juga akan mendorong Bupati Bangkalan agar memasifkan penyekatan di akses Suramadu sisi Madura.

Harapannya, penumpukan kendaraan di Jembatan Suramadu dapat dihindari, karena seluruh kendaraan sebelumnya telah di-screening di sisi Bangkalan.

"Bagaimana (kendaraan) dari Madura itu sudah bawa surat swab ke Surabaya, jadi gak perlu numpuk dan berkerumun. Jadi Bupati Bangkalan nanti kami imbau untuk melaksanakan itu," kata dia.

Baca juga: 3 Warga Jatim Terinfeksi Covid-19 Varian India, Satgas: Semuanya dari Penyekatan Suramadu

Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat Madura agar bersama-sama patuh terhadap anjuran pemerintah.

Salah satunya agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker.

"Saya berharap kepada masyarakat Madura dimanapun berada, khususnya di Surabaya maupun di Madura untuk bersama-sama patuh. Covid-19 ini ada sudah setahun lebih, jadi harus percaya kita dan yakin Covid-19 itu ada," ujar dia.

Apalagi, Zaini menyebut, berdasarkan informasi yang disampaikan Gubernur Jatim, terdapat varian baru Covid-19 dari India yang ditemukan dari hasil penyekatan Jembatan Suramadu.

Sehingga screening ini dinilainya sangat penting untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

"Karena itu perlu ditangani bagaimana agar semua aman. Kami akan mendesak gubernur supaya segera mengatur itu semua yang baik," ucap Zaini.

Baca juga: Minta Bantuan Polisi, Suami Gerebek Istrinya Saat Selingkuh dengan Kepala Desa

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya tidak ada membatasi siapa pun warga yang akan masuk ke Kota Pahlawan.

Namun, karena saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, tentunya warga yang akan masuk ke Surabaya itu harus dipastikan sehat terlebih dulu.

"Siapa pun yang masuk Surabaya silahkan, tidak ada pembatasan. Tetapi harus ada surat sehatnya, makanya diswab," kata Eri.

Sejak awal, Eri selalu menyampaikan bahwa Covid-19 adalah musibah.

Sehingga, untuk menekan laju penyebaran, Satgas Covid-19 Surabaya menerapkan penyekatan untuk melindungi warga.

Meski begitu, dukungan dan kerja keras dari semua pihak dibutuhkan untuk menanggulangi upaya Satgas Covid-19 Surabaya menekan laju penyebaran virus corona.

"Karena ini adalah perbatasan, maka saya sampaikan, bersama beliau-beliau dari Ikama kita bareng-bareng jaga Surabaya. Bagaimana orang yang masuk ke Surabaya itu semuanya harus sehat," ucap Eri.

Menurutnya, Surabaya dan Bangkalan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Sehingga untuk menekan laju penyebaran Covid-19 dibutuhkan pula sinergitas dari kedua pemangku kepentingan.

"Karena ini ada dua wilayah, Alhamdulillah beliau (pembina Ikama) akan menyampaikan ke Gubernur Jatim. Dengan adanya support dari beliau, saya semakin yakin bisa menjaga warga Surabaya dari Covid-19, sehingga bisa menyelesaikan semuanya," ujar Eri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com