Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Nasional di Indonesia, Sudah Ada Sejak Zaman Sriwijaya

Kompas.com - 13/06/2021, 12:12 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

"Sehingga pada tahun 1872 Amerika meresmikan Taman Nasional Yellowstone."

Baca juga: Kerajaan Sriwijaya: Letak, Raja-raja, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Taman Nasional Yellowstone diresmikan oleh Presiden Ulysses S. Grant pada 1 Maret 1872.

Keanekaraman hayati dan keindahan alam yang dimilikinya membuat para peneliti mendorong pemerintah untuk meresmikan taman nasional ini, serta melarang kepemilikan tanah dan pengrusakan di area tersebut.

Seiring waktu, Taman Nasional Yellowstone banyak mendatangkan turis yang ingin melihat rupa alam di daerah ini.

Melihat prospek wisata dan juga pentingnya pelestarian alam, Amerika Serikat akhirnya meresmikan lebih banyak lagi taman nasional, dan juga pusat konservasi serupa dalam bentuk cagar alam dan hutan nasional.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Sriwijaya

Kesuksesan Amerika Serikat memengaruhi Belanda untuk melakukan hal yang sama untuk koloninya.

Pada tahun 1919, pemerintah Hindia Belanda meresmikan 55 taman nasional, yang mereka sebut sebagai Natuurmonumenten en Wildreservaten (monumen dan cagar alam).

Taman nasional terbesar yang diresmikan saat itu adalah Natuurmonumenten Lorentz yang terletak di Papua, dengan luas sekitar 3.000 kilometer persegi.

Menurut Pungky, ada dua alasan mengapa Hindia Belanda tidak menggunakan istilah taman nasional.

"Pertama, Belanda merasa gengsi bahwa ide taman nasional itu dari Amerika, negara yang lebih muda dibandingkan Belanda yang sudah berdiri sejak lama," kata Pungky.

Baca juga: Sejarah Terbentuknya Kerajaan Sriwijaya

Ilustrasi diving di Nusa Duawaj, Taman Nasional Komodo.DOK. SHUTTERSTOCK Ilustrasi diving di Nusa Duawaj, Taman Nasional Komodo.
Ia melanjutkan, "Kalau Hindia Belanda menggunakan istilah taman nasional, itu sama dengan mengakui masyarakat Indonesia, karena ada kata 'nasional' di situ."

Indonesia sendiri baru meresmikan taman nasional pertamanya pada tahun 16 Maret 1980.

Kala itu, Indonesia meresmikan lima taman nasional sekaligus yakni Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Taman Nasional Baluran, dan Taman Nasional Komodo.

Baca juga: Peninggalan Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Jumlah taman nasional di Indonesia pun terus berkembang, dan perlahan-lahan juga melingkupi daerah yang sebelumnya pernah diresmikan pemerintah Hindia Belanda, seperti Taman Nasional Lorentz.

"Kita sekarang mempunyai 54 taman nasional yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari laut sampai ke puncak gunung tertinggi, dan juga dari jasad renik yang kecil hingga gajah yang besar," pungkas Pungky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com