Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Kaltim : Jangan Merasa Nyaman Ada Batu Bara, Minyak dan Gas, Itu Bakal Habis, Tunggu Saja

Kompas.com - 09/06/2021, 06:12 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor, menyadari kekayaan alam Kaltim seperti batu bara, minyak dan gas bumi bakal habis suatu saat nanti.

Oleh karena itu, dia mengingatkan agar perlu didorong program ekonomi berkelanjutan sebagai pengganti, seperti pertanian dalam arti luas.

Isran meminta pemda tak terlena dengan pendapatan dari sektor sumber daya alam tak terbarukan itu.

"Kita jangan merasa kenyamanan ada batu bara, minyak dan gas. Itu habis, tunggui aja, habis tuh," ungkap Isran Noor di Pendopo Odah Etam Samarinda, seperti dikutip dari keterangan tertulis Humas Pemprov Kaltim, Senin (7/6/2021).

Baca juga: Serap Aspirasi Masyarakat Sekitar Ibu Kota Baru, Gubernur Kaltim: Mereka Kecewa kalau Tidak Jadi

Sebagai informasi, sektor energi tak terbarukan seperti batu bara, minyak dan gas bumi selama ini jadi menopang pendapatan ekonomi Kaltim tiap tahunnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejak 2017-2019 Kaltim jadi provinsi dengan penerimaan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tertinggi sektor pertambangan dan penggalian di Indonesia yakni Rp 215,2 triliun (2017), Rp 217,6 triliun (2018) Rp 233,8 triliun (2019).

Sementara, cadangan batu bara di Kaltim, menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020, mencapai 4,6 miliar ton dari total cadangan 39,56 miliar ton di Indonesia dengan rincian cadangan terkira 18,41 miliar ton dan terbukti 21,15 miliar ton.

Jika merujuk data BPS Kaltim, kisaran produksi batu bara di Kaltim sejak 2018 sampai 2020 antara 187 juta ton sampai 257 juta ton dari total produksi nasional 556 juta ton pada 2020 dan target 550 juta ton pada 2021.

Dengan angka produksi tersebut, jika dibagi dengan total cadangan, maka butuh waktu sekitar 20-an tahun lagi batu bara di Kaltim dan daerah lain di Indonesia bakal habis sebagaimana prediksi Kementerian ESDM.

Baca juga: Gubernur Kaltim Mengaku Ditelepon Jokowi Usai Sebut Presiden Masuk Surga
Oleh karena itu, Isran meminta pengembangan sektor pertanian di Kaltim sebagai pengganti. Bagi dia, pertanian adalah kegiatan usaha ekonomi terbarukan sebagai lokomotif ekonomi masa depan Kaltim.

"Itu sangat penting dan strategis dalam pemberdayaan ekonomi rakyat," tutur Isran.

Dia meminta kepala daerah di Kaltim bisa agar membuat program pro rakyat di sektor pertanian dalam arti luas, seperti perkebunan, pertanian pangan, peternakan, perikanan, juga kegiatan kehutanan.

"Silakan kembangkan sesuai potensi wilayah dan lahannya. Tempat kita ini apanya yang tidak bisa diusahakan. Tanam padi bisa, jagung bisa. Sayuran apa aja tumbuh, pelihara sapi, itik, ayam bisa. Mau budidaya ikan, banyak kawasannya," jelas Isran.

Meski begitu, kata dia, perlu ada komitmen kepala daerah untuk mengoptimalkan pengelolaan lahan dan kawasan dengan pengembangan sektor pertanian tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com