Salin Artikel

Gubernur Kaltim : Jangan Merasa Nyaman Ada Batu Bara, Minyak dan Gas, Itu Bakal Habis, Tunggu Saja

SAMARINDA, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor, menyadari kekayaan alam Kaltim seperti batu bara, minyak dan gas bumi bakal habis suatu saat nanti.

Oleh karena itu, dia mengingatkan agar perlu didorong program ekonomi berkelanjutan sebagai pengganti, seperti pertanian dalam arti luas.

Isran meminta pemda tak terlena dengan pendapatan dari sektor sumber daya alam tak terbarukan itu.

"Kita jangan merasa kenyamanan ada batu bara, minyak dan gas. Itu habis, tunggui aja, habis tuh," ungkap Isran Noor di Pendopo Odah Etam Samarinda, seperti dikutip dari keterangan tertulis Humas Pemprov Kaltim, Senin (7/6/2021).

Sebagai informasi, sektor energi tak terbarukan seperti batu bara, minyak dan gas bumi selama ini jadi menopang pendapatan ekonomi Kaltim tiap tahunnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejak 2017-2019 Kaltim jadi provinsi dengan penerimaan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tertinggi sektor pertambangan dan penggalian di Indonesia yakni Rp 215,2 triliun (2017), Rp 217,6 triliun (2018) Rp 233,8 triliun (2019).

Sementara, cadangan batu bara di Kaltim, menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020, mencapai 4,6 miliar ton dari total cadangan 39,56 miliar ton di Indonesia dengan rincian cadangan terkira 18,41 miliar ton dan terbukti 21,15 miliar ton.

Jika merujuk data BPS Kaltim, kisaran produksi batu bara di Kaltim sejak 2018 sampai 2020 antara 187 juta ton sampai 257 juta ton dari total produksi nasional 556 juta ton pada 2020 dan target 550 juta ton pada 2021.

Dengan angka produksi tersebut, jika dibagi dengan total cadangan, maka butuh waktu sekitar 20-an tahun lagi batu bara di Kaltim dan daerah lain di Indonesia bakal habis sebagaimana prediksi Kementerian ESDM.

"Itu sangat penting dan strategis dalam pemberdayaan ekonomi rakyat," tutur Isran.

Dia meminta kepala daerah di Kaltim bisa agar membuat program pro rakyat di sektor pertanian dalam arti luas, seperti perkebunan, pertanian pangan, peternakan, perikanan, juga kegiatan kehutanan.

"Silakan kembangkan sesuai potensi wilayah dan lahannya. Tempat kita ini apanya yang tidak bisa diusahakan. Tanam padi bisa, jagung bisa. Sayuran apa aja tumbuh, pelihara sapi, itik, ayam bisa. Mau budidaya ikan, banyak kawasannya," jelas Isran.

Meski begitu, kata dia, perlu ada komitmen kepala daerah untuk mengoptimalkan pengelolaan lahan dan kawasan dengan pengembangan sektor pertanian tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/09/061252478/gubernur-kaltim-jangan-merasa-nyaman-ada-batu-bara-minyak-dan-gas-itu-bakal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke