Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elang Piaraan Hendak Dilepasliarkan ke Hutan, Pemiliknya Berubah Haluan Serahkan ke BKSDA, Ini Alasannya

Kompas.com - 07/06/2021, 13:20 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Perwakilan kader konservasi Bondowoso menyerahkan elang ular bido (Spilornis cheela) kepada Pengurus Harian Ijen Geopark pada Jumat (4/6/2021).

Elang tersebut merupakan piaraan warga. Namun, merasa peduli dengan satwa dilindungi, pemelihara akhirnya menyerahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah III Jember.

Ketua Pengurus Harian Ijen Geopark Bondowoso Slamet Riyadi menjelaskan, awalnya satwa tersebut hendak dilepasliarkan sendiri.

Namun, saat warga mencari referensi terkait pelepasliaran elang, ternyata hal tersebut tidak tepat. Sebab, ada beberapa prosedur yang penting untuk dilakukan sebelum mengembalikan sang elang ke habitatnya.

“Akhirnya diserahkan kepada kami dan bertanya tentang pelepasliaran elang,” kata Slamet pada Kompas.com via telepon Senin (7/6/2021).

Baca juga: Kisah Pilu Tukang Bangunan yang Tewas Ditembak KKB, Orangtua Sudah Tiada Sejak Korban Kecil

Menurut dia, elang tersebut dipelihara sejak masih kecil oleh warga.

Namun, mereka sadar keberadaan elang semakin punah, akhirnya warga ingin melepasliarkan kembali.

“Mereka tidak menjelaskan mendapat dari mana, cuma dirawat sejak kecil,” tambah dia.

Baca juga: Viral, Video Pengendara Roda Dua Bobol Pagar Pembatas Jembatan Suramadu untuk Hindari Tes Swab

ilustrasi elang ilustrasi elang
Selanjutnya, pengurus Ijen Geopark Bondowoso membawa satwa tersebut ke kantor BKSDA Wilayah III Jember. Harapannya, satwa elang itu kembali dilepas ke alam liar agar tidak punah.

Sementara itu, Plt Kepala Bidang BKSDA Wilayah III Jember Purwantono menambahkan, pihaknya membenarkan sudah menerima elang dari sang pemilik.

Menurut dia, elang tersebut termasuk satwa yang dilindungi oleh undang-undang.

“Sekarang, sedang kami tempatnya di kandang transit karena perlu direhabilitasi,” tambah dia.

Dia menjelaskan, elang tersebut harus menjalani proses rehabilitasi lebih dulu sebelum dilepaskan ke alam liar.

Apalagi, karena satwa piaraan, sifat liar elang tersebut tentu berkurang. Untuk itu, perlu waktu yang cukup lama agar sifat liar elang itu muncul kembali.

Baca juga: Warga Hindari Tes Swab hingga Kelabui Nakes, 7 Desa di Bangkalan Diberlakukan Micro Lockdown

Adapun habitat satwa elang, kata dia, ada di kawasan hutan tropis.

Seperti di daerah Gunung Ijen yang memiliki banyak pohon tinggi. “Kawasan habitat elang ada di Ijen dan Pulau Nusabarong,” ujar dia.

Purwantono menilai tidak mudah melepasliarkan satwa elang kembali. Sebab, elang memiliki jalur tersendiri yang sudah dikenali. Di sana, elang bisa dengan mudah mendapatkan makanan sendiri.

“Setiap burung punya daerah jelajah, kalau overlap dengan burung lain bisa rebutan kekuasaan,” tambah dia.

Untuk itu, pihaknya perlu mempelajari karakter elang tersebut guna menentukan tempat yang sesuai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com