Mereka membahas surat permohonan penutupan IGD RSUD Bangkalan.
"Tadi rakor satgas di pendopo Bupati Bangkalan hadir juga dari provinsi ibu Kadinkes Jatim dan komandan Korem karena sudah viral beritanya,"sebut Agus.
Setelah mendengarkan masukan dari pejabat Pemprov Jatim dan arahan bapak Bupati Bangkalan, maka IGD harus tetap dibuka dan tetap melakukan pelayanan.
"Sekarang sudah dibuka kembali, karena ini pelayanan harus tetap jalan, terutama pelayanan bagi pasien non-Covid-19. Namun pasien covid-19 pun harus dilayani pula, sebab di RSUD masih tersisa 17 bed untuk pasien covid-19 dari 90 bad," jelas Agus.
Jika terjadi overload, Pemprov Jatim akan membantu dengan meminta RS penunjang menerima pasien rujukan dari RSUD Bangkalan.
"Untuk pasien covid-19 pihak Pemprov Jatim sudah komitmen jika nanti overload akan diarahkan ke RS penunjang yang ditunjuk oleh Dinkes provinsi untuk dirujuk," kata dia.
Agus juga menyampaikan lonjakan Covid-19 terjadi pascalebaran dan kedatangan para pekerja migran Indonesia (PMI) terbanyak dari Madura adalah Bangkalan.
"Memang lonjakan Covid-19 di Bangkalan meningkat pasca lebaran dan ditambah lagi para PMI yang datang. Karena dari Madura paling Banyak ya Bangkalan," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.