Salin Artikel

Sempat Ditutup, IGD RSUD Bangkalan Kembali Dibuka, Ini Alasannya...

Penutupan itu dilakukan setelah salah satu dokter meninggal akibat terpapar Covid-19. Selama penutupan pada 5-8 Juni itu, petugas akan melakukan sterilisasi ruangan.

Jubir Satgas Covid-19 Bangkalan Agus Sugianto Zein menjelaskan, manajemen RSUD Bangkalan telah mengirimkan surat ke pemerintah kabupaten.

"Memang pihak menajemen mengirimkan surat ke Pak Bupati Bangkalan untuk melakukan lockdown khusus di IGD saja itu, Karena ada staf nakes yang meninggal, sehingga ibu direktur itu ingin sterilisasi untuk petugas dan ruangan IGD selama tiga hari ke depan," kata Agus saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Minggu (6/6/2021).

Selama tiga hari penutupan, tim Satgas Covid-19 juga akan melakukan tracing dan tracking kepada tenaga medis di rumah sakit tersebut.

"Kenapa kok tiga hari karena ingin steril dulu, dan harus kami tracking juga," terang Agus.

Meski begitu, surat yang ditulis pihak RS Bangkalan kepada bupati bocor ke publik dan menjadi bias. Masyarakat justru mengira RSUD Bangkalan sudah di-lockdown sejak 5-8 Juni.

Padahal, kata Agus, teknis dalam surat tersebut masih dalam tahap permohonan.

"Saya luruskan dulu sebelumnya ada kesalahan teknis penyebaran informasi, surat yang semestinya tidak di-publish tapi di-publish dan ditempel di RSUD. Seolah-olah ini udah di lockdown RSUD. Padahal kami yang ingin di-lockdown hanya IGD," kata Agus.

IGD sudah dibuka kembali

Setelah informasi penutupan RSUD Bangkalan beredar, Satgas Covid-19 melakukan rapat koordinasi dengan bupati dan Satgas Covid-19 Jawa Timur.


Mereka membahas surat permohonan penutupan IGD RSUD Bangkalan.

"Tadi rakor satgas di pendopo Bupati Bangkalan hadir juga dari provinsi ibu Kadinkes Jatim  dan komandan Korem karena sudah viral beritanya,"sebut Agus.

Setelah mendengarkan masukan dari pejabat Pemprov Jatim dan arahan bapak Bupati Bangkalan, maka IGD harus tetap dibuka dan tetap melakukan pelayanan.

"Sekarang sudah dibuka kembali, karena ini pelayanan harus tetap jalan, terutama pelayanan bagi pasien non-Covid-19. Namun pasien covid-19 pun harus dilayani pula, sebab di RSUD masih tersisa 17 bed untuk pasien covid-19 dari 90 bad," jelas Agus.

Jika terjadi overload, Pemprov Jatim akan membantu dengan meminta RS penunjang menerima pasien rujukan dari RSUD Bangkalan.

"Untuk pasien covid-19 pihak Pemprov Jatim sudah komitmen  jika nanti overload akan diarahkan ke RS penunjang yang ditunjuk oleh Dinkes provinsi untuk dirujuk," kata dia.

Agus juga menyampaikan lonjakan Covid-19 terjadi pascalebaran dan kedatangan para pekerja migran Indonesia (PMI) terbanyak dari Madura adalah Bangkalan.

"Memang lonjakan Covid-19 di Bangkalan meningkat pasca lebaran dan ditambah lagi para PMI yang datang. Karena dari Madura paling Banyak ya Bangkalan," jelas dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/07/075507278/sempat-ditutup-igd-rsud-bangkalan-kembali-dibuka-ini-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke