"Ini kan menyangkut perilaku, tentang nilai-nilai kesehatan. Artinya, ketika sakit parah, masyarakat baru datang ke rumah sakit," kata Agus.
Imbas dari melonjaknya kasus Covid-19 di Bangkalan, dua fasilitas pelayanan kesehatan di Bangkalan, yakni Puskesmas Arosbaya dan Puskesmas Tongguh, ditutup.
Hal itu dikarenakan terdapat 29 tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas tersebut terjangkit Covid-19.
Di sisi lain, kata Agus, juga ada beberapa tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 meninggal dunia.
"Di sisi lain karena banyak nakes yang meninggal juga," kata Agus.
Baca juga: Oknum Polisi Tertangkap Basah Sedang Tidur dengan Istri Orang
Usai libur Lebaran, kasus Covid-19 tertinggi di Bangkalan terjadi di Kecamatan Arosbaya dan saat ini berstatus zona merah Covid-19.
Namun, di 17 kecamatan lain di Bangkalan, kasus Covid-19 masih terkendali.
"Kecamatan Arosbaya ini memang tinggi masyarakat yang terpapar virus Covid-19 ini, akumulasi pasca-libur Lebaran kemarin karena memang tradisi kumpul keluarga, kemudian dipengaruhi juga oleh PMI yang datang ke kampungnya, kini paling tinggi Bangkalan di Arosbaya," kata Agus.
Saat ini, Pemkab Bangkalan sudah dibantu Pemprov Jatim melakukan swab dan tracing di lapangan.