Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembalikan Citra Wisata Malioboro, Warga Yogyakarta Bagi-bagi 100 Porsi Pecel Lele

Kompas.com - 03/06/2021, 20:02 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Prihatin dengan kondisi pariwisata Yogyakarta yang beberapa hari ini tercoreng karena harga pecel lele mahal dan parkir mahal, warga Yogyakarta bagi-bagi 100 pecel lele.

Kegiatan itu untuk mengembalikan citra Malioboro yang ramah wisatawan.

Kegiatan bagi-bagi pecel lele ini dilakukan oleh warga Yogyakarta, Diaz Kaslina.

Menurutnya, dengan adanya video yang viral karena wisatawan membeli pecel lele dengan harga mahal membuat mental para pedagang lesehan down.

Baca juga: Pedagang Pecel Lele di Kawasan Malioboro yang Viral karena Harganya Mahal Disanksi Tutup 6 Hari

Kegiatan ini sekaligus untuk mengembalikan citra wisata Yogyakarta.

"Kami bagikan 100 pecel lele ini sebagai jawaban peristiwa yang viral kemarin. Kami berupaya mendukung pedagang agar mentalnya tidak down, Mudah-mudahan wisatawan jadi impress dan kembali ke Malioboro dan kembali lagi ke Malioboro," kata Diaz saat ditemui di Malioboro, Rabu (3/6/2021).

Ia menambahkan, saat ini pedagang sudah terpuruk karena adanya pandemi, ditambah lagi dengan kejadian viral kemarin.

"Pandemi ini juga memukul pendapatan para pedagang sangat dalam, mudah-mudahan dengan adanya gerakan ini dapat menarik wisatawan kembali," katanya.

Selain melakukan gerakan ini, dirinya juga menyampaikan masukan kepada pemerintah Yogyakarta agar kejadian seperti ini tidak hanya dijawab dengan melakukan razia saja.

Tetapi, butuh langkah konkrit seperti promosi wisata.

"Yang kami lakukan seharusnya dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, tidak hanya melakukan razia saja tetapi juga dengan promosi dan memperbaiki kualitas pariwisata Yogyakarta," ucapnya.

Baca juga: Heboh Harga Pecel Lele di Malioboro Mahal, Ini Wejangan Sultan HB X untuk Para Pedagang

Ia berharap, ke depan, wajah pariwisata Kota Yogyakarta dapat lebih berbenah lagi, seperti lebih bersih dan pelayanannya lebih baik lagi.

Selain itu, ia berharap langkah pemerintah untuk membentuk rantai nilai Yogyakarta untuk menyajikan wisata lebih baik.

"Yogyakarta itu ramah wisatawan tetapi ramah wisatawan bukan berarti dengan identik murah. Ini tugas pemerintah untuk membentuk rantai nilai Yogyakarta, bisa menyajikan kualitas wisata dengan berimbang," jelas dia.

Salah satu pengunjung Malioboro, Arai, warga Bogor menuturkan setelah kejadian viral pecel lele nuthuk beberapa waktu lalu dirinya sempat berpikiran untuk tidak kembali lagi berkunjung ke Malioboro.

"Ya sempat kepikiran enggak ke Malioboro lagi, tapi tetap ingin ke Malioboro. Saya pikir harganya masih lumayan enggak terlalu merogoh kantong," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com