Apalagi, kata Viktor, hal yang disampaikan Bupati Alor tidak terjadi hari ini, tetapi saat bencana Badai Seroja pada awal April 2021.
"Karena itu, kita akan lihat dulu ya," kata Viktor.
Sebelumnya, sebuah video berdurasi 3 menit 9 detik yang berisi Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Amon Djobo marah terhadap Menteri Sosial Tri Rismaharini beredar di grup media sosial.
Dalam video itu, terlihat Amon marah-marah karena persoalan bantuan Kementerian Sosial.
Amon tak terima lantaran bantuan PKH itu diurus oleh DPRD Alor. Amon menuding pihak Kementerian Sosial tidak menghargai Pemerintah Kabupaten Alor.
Amon pun lantas mengusir sejumlah staf Kementerian Sosial agar segera meninggalkan Kabupaten Alor secepatnya.
Amon mengaku telah mengirim surat kepada Presiden Jokowi terkait permasalahan tersebut.
Baca juga: Namanya Disebut Saat Bupati Amon Marah pada Menteri Risma, Ini Kata Ketua DPRD Alor
Jawaban Risma
Dikonfirmasi terpisah, Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan bahwa bantuan yang disalurkan sebetulnya bukan PKH, melainkan bantuan bencana badai seroja.
"Ta jelaskan ya, jadi sebetulnya itu bantuan bukan PKH, tapi bantuan untuk bencana," kata Risma saat ditemui di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Viaduct, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/6/2021).
Dia menyebutkan, saat itu dia tidak bisa menghubungi siapa pun di jajaran Pemkab Alor.
"Saya mengirim barang saat itu dari Jakarta jauh, kita kepengin cepat, jadi kita kirim dari Surabaya, karena kalau dari Surabaya angkutan itu gratis. Tapi kita tidak bisa masuk ke pulau itu (Alor). Saya hubungi bagaimana kondisi di sana, karena hampir seluruh NTT kena, saya hubungi kepala dinas, staf saya, enggak ada yang bisa karena memang saat itu jaringan terputus," kata Risma.
Di tengah kondisi tidak jelas itu, Ketua DPRD Alor Enny Anggrek menawarkan bantuan.
Apalagi, bantuan bencana seharusnya segera diterima masyarakat agar bisa langsung dimanfaatkan.
"Saat itu kemudian adalah Ketua DPRD (Alor) menyampaikan kami butuh bantuan, tapi tidak bisa (masuk). Beliau (Ketua DPRD) menawarkan, 'Bu, itu ada paket dari Dolog yang ibu bisa ganti'," kata Risma.
Risma langsung menyetujui tawaran tersebut agar bantuan bisa cepat dikirim.
"Ya sudahlah, kemudian disebarkanlah, karena kami tidak bisa (karena banyak sekali (yang membutuhkan) saat itu kami tidak bisa kontak siapa pun di situ. Jadi seperti itu," ujar Risma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.