Sebelum kejadian itu, lanjut Alex, pelaku pernah melakukan percobaan bunuh diri namun bisa dicegah.
“Jadi pelaku itu diduga sakit jiwa, stres. Sebelum kejadian itu, dua minggu (lalu) dia sudah mengancam-ancam istrinya. Kemudian ada percobaan bunuh diri, tapi bisa dicegah,” ujarnya.
Alex memastikan, kasus pembacokan ini tidak dilatarbelakangi masalah asmara. Namun, murni karena pelaku mengalami gangguan jiwa.
“Itu (cemburu) alasan yang enggak jelas. Setiap ketemu sama orang laki-laki dia cemburu, katanya ‘ini mau merebut istri saya’. Sehingga waktu kita periksa pun enggak jelas, melantur sana-sini,” ungkapnya.
Baca juga: Satu Keluarga di Surabaya Jadi Copet, Ini Peran Setiap Pelaku Saat Beraksi
Untuk memastikan apakah pelaku memang mengalami gangguan jiwa atau tidak, polisi akan memeriksakannya ke dokter jiwa.
Jika pelaku dinyatakan sehat, maka polisi akan memrosesnya.
“Kalau (pelaku) dinyatakan memiliki gangguan mental ya nanti direhabilitasi,” jelasnya.
Baca juga: Akhir Pelarian Sopir Truk yang Bunuh 2 Remaja Putri lalu Perkosa Mayatnya
(Penulis : Kontributor Nganjuk, Usman Hadi | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.