Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Suami Bacok Istri dan 2 Tetangganya, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Kompas.com - 02/06/2021, 20:23 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang suami di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, bernama Suwito (36), warga Desa Sanggarahan, Kecamatan Gondang, nekat membacok istrinya sendiri, Anik Ernawati (36), Senin (31/5/2021) malam.

Tak hanya istrinya, dua tetangganya yakni Mustofa (37), dan Eko Santoso (31), yang coba menolong korban juga dibacok oleh pelaku.

Akibatnya, istri pelaku mengalami luka bacok di kepala sebelah kiri, dengan luka bacokan sekitar lima sentimeter.

Baca juga: Pelaku Perempuan Mengaku Ketagihan Seks, Sepekan Bisa Berhubungan Badan dengan 5 Pria Berbeda

Mustofa juga mendapatkan luka bacok di bagian yang sama.

Sedangkan korban Eko terkena bacokan di lengan kanannya. Oleh warga, ketiga korban dilarikan ke Klinik Adi Amerta Gondang.

Kapolsek Gondang AKP Alex Candra mengatakan, peristiwa itu tidak diwarnai percekokan antara pelaku dan korban.

Baca juga: Gerebek Kampung Narkoba, Polisi: Kampung Ini Sudah Tidak Bisa Disentuh, Banyak Oknum yang Membekingi Mereka

Namun, lanjutnya, tiba-tiba saja pelaku langsung membawa parang dan membacok kepala istrinya.

Saat itu, sang istri terkejut lalu kelaur dari rumah dan meminta tolong kepada warga.

Mengetahui itu, Mustofa lantas menolong korban. Namun, ia malah dibacok oleh pelaku dengan parang.

“Tetangganya itu berusaha membantu, yang namanya Pak Mustofa itu. Itu (Mustofa) dituduh malahan ‘kamu yang merebut istri saya’, (Mustofa) dibacok juga sama pelaku,” kata Alex kepada Kompas.com, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: Suami Bacok Istri dan 2 Tetangga Pakai Parang, Polisi: Pelaku Diduga Stres

Melihat itu, korban Eko Santonos lantas mencoba melerai keributan tersebut.

Saat itu, pelaku menuduhnya hendak merebut istrinya. Pelaku lalu membacoknya.

Pelaku diduga alami gangguan jiwa

Kata Alex, diduga pelaku tega membacok istrinya kaena mengalami gangguan jiwa atau stres.

Baca juga: Jadi Tersangka, Sopir Pikap yang Sebabkan 8 Penumpang Tewas Belum Ditahan, Ini Alasannya

Sebelum kejadian itu, lanjut Alex, pelaku pernah melakukan percobaan bunuh diri namun bisa dicegah.

“Jadi pelaku itu diduga sakit jiwa, stres. Sebelum kejadian itu, dua minggu (lalu) dia sudah mengancam-ancam istrinya. Kemudian ada percobaan bunuh diri, tapi bisa dicegah,” ujarnya.

Alex memastikan, kasus pembacokan ini tidak dilatarbelakangi masalah asmara. Namun, murni karena pelaku mengalami gangguan jiwa.

“Itu (cemburu) alasan yang enggak jelas. Setiap ketemu sama orang laki-laki dia cemburu, katanya ‘ini mau merebut istri saya’. Sehingga waktu kita periksa pun enggak jelas, melantur sana-sini,” ungkapnya.

Baca juga: Satu Keluarga di Surabaya Jadi Copet, Ini Peran Setiap Pelaku Saat Beraksi

Untuk memastikan apakah pelaku memang mengalami gangguan jiwa atau tidak, polisi akan memeriksakannya ke dokter jiwa.

Jika pelaku dinyatakan sehat, maka polisi akan memrosesnya.

“Kalau (pelaku) dinyatakan memiliki gangguan mental ya nanti direhabilitasi,” jelasnya.

Baca juga: Akhir Pelarian Sopir Truk yang Bunuh 2 Remaja Putri lalu Perkosa Mayatnya

 

(Penulis : Kontributor Nganjuk, Usman Hadi | Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com