GIANYAR, KOMPAS.com - Sejumlah limbah medis berupa botol dan tali infus hingga jarum suntik ditemukan di Kelurahan Bitera, Gianyar.
Warga dibuat resah lantaran limbah medis tersebut menumpuk di tepi jalan.
Lurah Bitera, Gede Bagiada mengungkapkan, limbah medis itu pertama kali ditemukan oleh warga pada Sabtu (29/5/2021) lalu.
Usai menerima informasi itu, Bagiada langsung menuju ke lokasi untuk memastikan keberadaan limbah medis tersebut.
"Setelah kami tiba di lokasi langsung memang benar ditemukan limbah medis yang terbungkus plastik, itu sekitar 10 bungkus kantong plastik besar warna kuning," kata Bagiada saat dikonfirmasi, Senin (31/5/2021).
Baca juga: Viral, Video Seorang Perempuan Berjalan Santai di Tengah Jalan Akses Menuju Telaga Sarangan
Jenis limbah medis
Menurut Bagiada, limbah medis yang ditemukan itu berupa slop tangan, botol dan tali infus, kapas bekas, jarum suntik, pembalut, hingga pembungkus obat-obatan.
Karena ditemukan di jalan yang sepi dekat area persawahan, ia khawatir limbah medis itu mengenai warga yang melintas.
"Mungkin yang membuang ini pintar, sengaja dibuang di tempat yang sepi dan mungkin saja dilakukan di malam hari," kata dia.
Meski begitu, pihaknya belum mengetahui secara siapa yang telah membuang limbah medis itu.
"Kami sudah laporkan ke pihak kepolisian," kata dia.
Baca juga: 11 Terduga Teroris JAD di Merauke Menyamar Jadi Pekerja, dari Tukang hingga Buruh
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Laorens Rajamangapul Heselo membenarkan temuan limbah medis yang membuat heboh masyarakat Kelurahan Bitera, Gianyar tersebut. Pihaknya juga sudah melakukan pengamanan pada Minggu (30/5/2021) kemarin.
"Benar memang ada temuan (limbah medis), terus kemarin anggota turun ke TKP, ada beberapa bungkus plastik yang berisi limbah medis, ada obat, selang infus, perban, kemudian masker," kata dia.
Menurut Laorens, limbah medis yang ditemukan itu saat ini sudah diamankan di RS Sanjiwani Gianyar.
"Kami titip di rumah sakit, di penitipan linbah medis di RS Sanjiwani Gianyar. Dari limbah medis itu beratnya sekitar 35 kg saat ditimbang," tuturnya.
Baca juga: Dua Hari Sebelum Gugur, Briptu Mario Sempat Telepon Keluarga: Tenang Saja, Saya Aman
Namun pihaknya belum bisa memastikan siapa pelaku yang telah membuang limbah medis tersebut.
"Kami masih masih dalam lidik untuk mengetahui siapa yang membuang itu (limbah medis). Jadi apakah yang membuang itu dari RS atau bukan kami belum bisa memastikan," kata dia.
Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Gianyar Ida Komang Upeksa mengaku juga sudah mengetahui perihal penemuan limbah medis tersebut.
Namun ia memastikan, limbah medis itu bukan merupakan limbah medis dari RS yang dikelola oleh pemerintah yakni RSUD Sanjiwani.
"Pasti bukan dari RS Sanjiwani, karena sampah medisnya dikelola oleh pihak ketiga dan tidak mungkin dibuang sembarangan," kata pria yang juga Dirut RSUD Sanjiwani tersebut.
Mengenai proses penyelidikan, Upeksa menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Pihaknya selama ini hanya melakukan pembinaan, baik pada klinik swasta, dokter praktik swasta dan sebagainya yang bergerak di bidang kesehatan.
"Kami serahkan ke penegak hukum. Kalau di kami hanya pembinaan RS dan fasilitas kesehatan primer lainnya," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.