Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Malioboro "Nuthuk" Harga Pecel Lele karena Sewa Lapak Mahal, Wawali Yogyakarta: Kita Hanya Tarik Retribusi dan Pajak

Kompas.com - 28/05/2021, 08:21 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Yogyakarta membantah adanya praktik sewa-menyewa lapak dengan harga tinggi di kawasan Malioboro.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan sudah ada yang melakukan penataan dan pengaturan lapak-lapak di Malioboro. Pemkot Yogyakarta hanya menarik retribusi dan pajak.

"Kalau itu (sewa lapak) jelas tidak mungkin. Dan tidak ada kaitannya dengan harga nuthuk (tidak wajar). Kawasan Malioboro itu kawasan wisata yang penataan dan pengaturannya sudah ada, kita hanya menarik retribusi dan pajak," ujar Heroe saat dihubungi, Kamis (27/5/2021).

Baca juga: Video Viral Wisatawan Bayar Rp 37.000 untuk Seporsi Pecel Lele, Pedagang Malioboro: Jangan Ngomongnya di Medsos

Ia menegaskan, Pemkot Yogyakarta hanya menarik retribusi dan pajak.

Selain itu, kata Heroe, Pemkot Yogyakarta juga melakukan penataan terhadap PKL dan lesehan.

"Penempatannya kita yang atur, tapi tidak menarik sewa sama sekali. Jadi tidak ada yang bisa menguasai lahan secara permanen kecuali pemilik lahan, dan yang sudah diatur oleh Pemkot," urainya.

Heroe menegaskan, jika faktanya terjadi praktik sewa-menyewa lapak di Malioboro, hal itu tidak dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta.

"Kalau itu terjadi maka yang menyewa itu yang rugi, karena bisa saja besok sudah dipindahkan dalam penataan di Malioboro," pungkasnya.

Baca juga: Ramai soal Sewa Lapak Malioboro Capai Rp 50 Juta Per Tahun, Ini Kata Pedagang


Sebelumnya, warganet menduga harga sewa lapak di kawasan Malioboro yang mahal menyebabkan para pedagang mematok harga yang tidak wajar kepada wisatawan.

Seperti cuitan akun Twitter @Okihita yang menyebut sewa lapak di Malioboro per tahunnya mencapai Rp 50 juta, dengan luas sewa 4 meter x 30 cm x 30 cm.

Selain itu, pedagang juga sering berganti setiap bulannya karena terjadi pergantian pemilik.

Namun, hal itu dibantah oleh Ketua Lesehan Malam Malioboro Sukidi.

Menurut dia, lapak pedagang di Malioboro hingga sekarang tidak terjadi pergantian hak milik.

"Menurut saya sebagai ketua paguyuban, sekarang bicara riilnya saja masalah keanggotaan, perizinan, tidak bisa meninggalkan paguyuban. Selama ini saya ketua paguyuban, selama memberikan rekomendasi bagi siapa yang akan memperpanjang izin orangnya itu-itu saja tidak ada yang baru enggak ada yang berubah," kata dia saat dihubungi, Kamis (27/5/2021).

Sukidi mengatakan, hingga sekarang tidak ada lapak kosong di sekitar Malioboro yang disewakan.

Sebab, pedagang yang melakukan perpanjangan izin hingga generasi kedua.

"Saat ini tidak ada sewa-menyewa, karena saya lihat sampai keturunan kedua," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com