Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Sewa Lapak Malioboro Capai Rp 50 Juta Per Tahun, Ini Kata Pedagang

Kompas.com - 27/05/2021, 15:31 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Video viral wisatawan yang membayar seporsi pecel lele sebesar Rp 37.000 membuat netizen berspekulasi bahwa harga sewa lapak di kawasan Malioboro tergolong mahal.

Seperti cuitan akun twitter @Okihita yang menyebut sewa lapak di Malioboro per tahunnya mencapai Rp 50 juta, dengan luas sewa 4 meter x 30 cm x 30 cm.

Selain itu, pedagang juga sering berganti setiap bulannya karena terjadi pergantian pemilik.

Baca juga: Video Viral Wisatawan Bayar Rp 37.000 untuk Seporsi Pecel Lele, Pedagang Malioboro: Jangan Ngomongnya di Medsos

Namun, hal itu dibantah oleh Ketua Lesehan Malam Malioboro Sukidi.

Menurutnya, lahan di Malioboro hingga sekarang tidak terjadi pergantian hak milik.

"Menurut saya sebagai ketua paguyuban, sekarang bicara riilnya saja masalah keanggotaan, perizinan, tidak bisa meninggalkan paguyuban. Selama ini saya ketua paguyuban, selama memberikan rekomendasi bagi siapa yang akan memperpanjang izin orangnya itu-itu saja tidak ada yang baru ga ada yang berubah," kata dia saat dihubungi, Kamis (27/5/2021).

Sukidi mengatakan, hingga sekarang tidak ada lapak kosong di sekitar Malioboro yang disewakan.

Karena pedagang yang melakukan perpanjangan izin hingga generasi kedua.

"Saat ini tidak ada sewa menyewa, karena saya lihat sampai keturunan kedua," imbuhnya.

Dikatakan Sukidi, para pedagang yang berjualan di sekitar Malioboro hanya membayar retribusi.

Retribusi disesuaikan dengan omzet dari pedagang sendiri. Jika omzet tidak mencukupi, pedagang hanya wajib lapor kepada dinas terkait.

"Enggak ada sewa menyewa, hanya retribusi biasa sifatnya persentase, kalau 10 persen dari omzet memenuhi standar atau kriteria, maka pedagang dikenakan retribusi Rp 500.00 per bulan. Kalau tidak sampai ya hanya wajib lapor," katanya.

Baca juga: Viral Video Wisatawan Bayar Mahal untuk Seporsi Pecel Lele di Malioboro, Ini Kata Pedagang Lesehan

Disinggung kembali soal adanya jual beli lahan, ia menegaskan, selama ia menjadi ketua paguyuban hal itu dipastikan tidak terjadi.

Karena, menurut dia, dari ujung utara hingga selatan Malioboro anggotanya tetap tidak ada perubahan.

"Saya tidak menutupi karena saya lihat seperti itu dari ujung utara hingga selatan anggota saya tetap, kalau ganti cuma anaknya karena bapaknya sudah meninggal," ujarnya.

Ia berharap kepada warganet untuk lebih bijak dalam bersosial media, mengingat mengubah citra Malioboro dari dulunya yang tidak tertata hingga sekarang dibutuhkan usaha yang tidak mudah.

"Ya tercemar tercoreng, ga mudah memperbaiki citra era sebelum saya belum tertata untuk transparansi harga. Dulu sebelum 2007 baru mulai terkendali, kita berusaha menciptakan image malioboro tidak seperti dulu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com