Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Waluyo, Belasan Tahun Tinggal di Kompleks Pemakaman

Kompas.com - 28/05/2021, 07:34 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Ia ziarah ke makam Sastro dan mendapati kubur ayahnya yang tidak terurus, penuh semak belukar. Kompleks makam pun terlihat serupa, tidak terawat.

Waluyo mengaku merasa bersalah tidak merawat baik ayahnya. Ia terpanggil untuk menyumbangkan bakti pada kedua orangtuanya.

Tak lagi memiliki tempat tinggal di tanah kelahirannya itu. Ia lantas bertekad untuk tinggal dekat kubur Sastro, merawat kuburnya, hingga batas di mana nanti ia memutuskan membali pulang ke Lampung.

“Saya ingin membalas budi bapak saya yang memberi sesuatu (dari warisan terdahulu jadi modal merantau) pada saya,” katanya.

Tiap kali bercerita, ia mengakhiri dengan senyum lebar yang menonjolkan giginya yang rapi.

Baca juga: Kisah Pilu Perempuan Dianiaya Sadis oleh Suami karena Menolak Hal Sepele

Sembari bercerita, ia juga tak lepas dari sebatang rokok. Jari jempol tangan kiri selalu bergetar.

Sejak itu, ia membersihkan makam Sastro dan para leluhurnya, juga kawasan kompleks pada umumnya.

Ia mengecat cungkup besar di mana ia bernaung, mengecat gerbang masuk komplek kubur, memperbaiki beberapa dinding pagar komplek yang rusak ringan atau keropos, membuat jalan corblok, menanami dengan pohon hias, hingga membantu memperbaiki beberapa kubur baru yang ambles karena hujan.

Waluyo bisa membuatnya jadi bagus, bersih, dan terang.

Terbersit kesan mendalam bagaimana pemakaman tidak ada suasana angker dan seram.

Awalnya, Waluyo membiayai usaha ini pakai uang pribadi yang diperoleh dari menjual ikan yang ditangkap dari sungai pinggir makam. Ia mengaku pantang meminta-minta.

Seiring waktu, warga mulai menerima dirinya. Ada saja warga yang meminta dirinya membantu mengerjakan banyak hal.

Peluang mendapatkan uang terbuka, mulai dari bekerja serabutan, menggali makam, merawat kebun warga, hingga sumbangan dan bantuan warga turut mengalir.

Bahkan, kata dia, kerap menerima tali asih dari peziarah yang senang makam keluarganya bersih. Tali asih itu kerap banyak jumlahnya pada hari raya keagamaan.

“Rata-rata sekarang bisa mendapat uang tapi tidak tentu sehari,” kata Waluyo.

Baca juga: Seorang Pria Kabur Usai Bunuh Tetangganya, Polisi: Dia Sembunyi di Kuburan Saat Ditangkap

Ia menggunakan uang yang diperoleh untuk kebutuhan sehari-hari. Sebagian disisihkan untuk memperindah kawasan pekuburan.

Belum ada niat untuk berhenti dari kegiatan ini. Menurutnya, ia akan terus seperti ini sampai batas rasa puasnya terwujud.

Lantas, ia bisa meninggalkan pemakaman itu dengan suka cita dan kembali ke Lampung. Namun dengan syarat.

“Ada orang yang menggantikan saya untuk merawat kubur ini. Karena kalau tidak ada yang merawat maka akan kembali banyak yang rusak. Baru kemudian saya kembali ke Lampung,” katanya.

“Saya sudah ada pandangan warga yang sedia merawat. Orangnya rajin, tapi masih saya jajaki. Hasilnya sebenarnya lumayan,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Antarsekolah di Purworejo, 12 Siswa Diamankan, 5 Jadi Tersangka

Tawuran Antarsekolah di Purworejo, 12 Siswa Diamankan, 5 Jadi Tersangka

Regional
Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

Regional
Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Regional
Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Regional
Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Regional
WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com