Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Waluyo, Belasan Tahun Tinggal di Kompleks Pemakaman

Kompas.com - 28/05/2021, 07:34 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Rumah sejatinya tempat bernaung. Di pekuburan, bangunan serupa untuk menaungi kijing atau nisan di bawahnya.

Karena fungsinya menaungi mereka yang sudah dikubur, cukup aneh bila ada orang yang sedia tinggal di sana, seperti halnya Waluyo.

“Tinggal di sini sejak 2010. Di (cungkup) tempat ini. Semua yang saya lakukan ya di sini,” kata Waluyo.

Cungkup di mana Waluyo tinggal ini bangunan besar dengan dinding kokoh.

Ukurannya yang besar cukup menaungi enam kijing ukuran besar di dalam dan empat kijing ukuran sedang di terasnya. Lantai keramik putih.

Waluyo menjalani kehidupan sehari-hari di situ, baik tidur, memasak, menyimpan pakaian, mencuci, makan bahkan menerima tamu yang ingin menemuinya.

Baca juga: Tragedi Kerusuhan Mei 1998, Kisah Pilu Maria Sanu...

Di antara nisan di teras cungkup, Waluyo tidur beralaskan karpet lusuh. Ada obat nyamuk oles di sudut ruang teras itu.

“Tidur ya di sini,” katanya sambil menunjuk sela antar cungkup.

Ia menyebut cungkup itu sebagai kubur para leluhur. Ayahnya, Sastro Sutarjo, keturunan ke sekian dalam ‘trah’ leluhur itu.

Waluyo menunjuk sebuah nisan kecil persis depan cungkup, yang menurut dia disitu berbaring Sastro, ayahnya.

“Ini keluarga saya. Itu kubur bapak saya,” kata Waluyo.

Duka Masa Lalu

Sebuah janji di masa lalu membuat Waluyo memutuskan tinggal di sana sampai batas yang belum bisa ia tentukan.

Pikirannya mundur ke masa silam ketika Sastro meninggal dunia pada 1974, setelah Waluyo lulus SMP.

Waluyo lantas merantau ke Lampung atas ajakan seorang kenalan di 1976.

Tiga tahun kemudian, ia pulang ke rumah Ngadirah, ibunya yang ada di Margosari.

Baca juga: Kisah 2 Nelayan Selamat Berkat Rompi Pelampung Usai Perahunya Dihantam Ombak Pantai Selatan

Ia memboyong ibu dan bapak tirinya ke Lampung, menjual semua harta peninggalan orangtua sebagai modal penghidupan.

Di sana, Waluyo menjalani naik turun perjalanan hidup. Pernah menjadi supir metro, bekerja di pabrik gula hingga kini petani dengan penghasilan lumayan dari kebun singkong.

Di sana, ia memiliki istri, enam anak. Kini, kata Waluyo, anaknya tersisa tiga orang.

Lama merantau, Waluyo pulang ke kampung halaman.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Regional
WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com