BATULICIN, KOMPAS.com -Seorang pria di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel) berinisial YA (64) membunuh seorang pemuda yang dituduhnya kerap meracuni ternak kerbau miliknya hingga mati.
Korban SA dibunuh secara mengenaskan dengan kondisi tubuh penuh luka bekas bacokan senjata tajam.
Kapolres Tanah Bumbu, AKBP Himawan Sutanto Saragih mengatakan, korban ditemukan di pinggir jalan di dekat sungai sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
"Korban ditemukan di pinggir jalan didekat sungai dalam kondisi terluka. di bagian kedua telapak tangan putus dan leher sobek," ujar AKBP Himawan Sutanto Saragih dalam keterangan yang diterima, Rabu (26/5/2021).
Baca juga: Siswi SMP yang Meninggal Diduga karena Kecanduan Game Online Alami Gangguan Saraf
Motif pembunuhan, kata Himawan, karena tersangka kesal ternak kerbau miliknya mati diduga karena diracun oleh korban.
Tidak hanya satu ekor, tersangka mengaku kerbau miliknya mati diracun oleh korban sebanyak 8 ekor sejak setahun belakangan.
"Korban diduga telah meracuni kerbau peliharaan tersangka sampai mati 8 ekor. Kejadiannya dalam kurun waktu 1,5 tahun belakangan," ungkapnya.
Tersangka yang curiga kerbau miliknya sering mati kemudian mencari tahu siapa pelakunya.
Dia pun menerima informasi jika SA lah yang kerap meracuni kerbaunya.
Baca juga: Siswi SMP di Banyumas Meninggal Diduga Kecanduan Game Online, Ini Penjelasan Dokter
Tersangka kemudian merencanakan pembunuhan terhadap korban bersama anak kandungnya berinisial HS yang kini ditetapkan sebagai buron.
"Tersangka mengakui, bahwa telah melakukan perencanaan pembunuhan kepada korban bersama anak kandungnya yang bernama HS dan kini jadi DPO," jelas Himawan.
Setelah menghabisi korban, tersangka dan anaknya ternyata juga membawa kabur sepeda motor milik korban.
Karena perbuatannya membunuh korban, tersangka akan dijerat Pasal 338 tentang Pembunuhan dan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dengan ancaman kurungan di atas 15 tahun penjara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.