Ia mengingatkan, kemunculan klaster ini terjadi karena keteledoran dan kurangnya disiplin menerapkan prokes.
Terlebih pada masa bulan puasa, ibadah dirasa telah melupakan prokes. Akibatnya, penularan begitu cepat terjadi.
“Kebanyakan terjadi pada bapak-bapak. Kalau ibu-ibu disiplin semua,” kata Sudarman.
Kesembuhan juga dirasakan warga Pedukuhan Kadigunung, Hargomulyo. Dukuh Kadigunung Moh Khamim mengungkapkan, semua warga isolasi mandiri akan selesai pada Senin (24/5/2021).
Baca juga: Hari ke-2 Lebaran, Ratusan Orang Kontak Erat Klaster Sangon Di-swab Massal
Diperkirakan, warga sudah menjalani isolasi secara bersama sejak ada swab test massal. “Terakhir isolasi besok pagi, Senin semua selesai,” kata Khamim via pesan.
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo mencatat penularan Klaster Sangon mencapai 128 kasus positif sampai Sabtu (21/5/2021).
Kasus ini masih bisa berkembang karena masih banyak hasil swab test belum muncul.
Awal penularan hingga menjadi klaster belum diketahui.
Penyebarannya terjadi diperkirakan pada bulan Ramadhan lalu di tengah aktivitas warga di mushala yang berada di pinggir pedukuhan Sangon I, dengan batas Kadigunung.
Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 dari Klaster Sangon di Kulon Progo Melebar ke 4 Pedukuhan
Penularan lantas melebar sampai empat pedukuhan di Kokap, yakni Sangon I pada Kalurahan Kalirejo ada sebanyak 61 orang.
Kemudian, di Kalurahan Hargorejo ada 62 kasus dari Pedukuhan Kadigunung, Pedukuhan Tapen terdapat dua kasus, dan Pedukuhan Tlogolelo tiga kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.