KOMPAS.com - Komandan Komando Daerah Resor Militer 132 Tadaluko Brigjen TNI Farid Makruf menyebut kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora ingin menyerahkan diri.
Hal tersebut setelah mereka terluka usai kontak senjata dengan anggota Satuan Tugas Madago Raya pada 22 Maret 2021 lalu.
Namun demikian, rencana penyerahan diri itu batal karena dihalangi oleh kelompok Qatar.
Baca juga: Danrem Tadulako Klaim Ali Kalora Sudah Ingin Menyerah, Kelompok MIT Poso Pecah
Menurutnya, Qatar adalah kelompok MIT lainnya di Poso, Sulawesi Tengah, yang memiliki empat orang anggota, yaitu Abu Alim alias Ambo, Nae alias Galuh, Askas alias Jadi alias Pak Guru, dan Jaka aka Ramadan alias Ikrima alias Rama.
"Mereka (kelompok Ali Kalora) itu sebenarnya sudah mau turun kampung dan mau menyerah. Jadi yang mau menyerah itu Ali Kalora, Rukli, Suhardin alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang," kata Farid yang juga Wakil Penanggung Jawab Komando Operasi Madago Raya di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (21/5/2021).
"Dua bulan lalu, ketika Ali Kalora menyatakan akan menyerah, Qatar yang justru menghalangi keinginannya," sebut Farid.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Penembakan di Bangkalan, Korban Tewas dan Anggota DPRD Jadi Tersangka