Menurut pamong budaya BPCB Jawa Timur tersebut, uang kepeng menjadi alat transaksi niaga yang berlaku pada masa dinasti Tang, dinasti Song, dan dinasti Ming.
Uang kepeng tersebut juga beredar di beberapa negara yang memiliki hubungan perdagangan dengan China, termasuk Kerajaan Majapahit.
Di lokasi penemuan uang kepeng, ditemukan pula pecahan tembikar, pecahan keramik, serta pecahan bata kuno.
Ichwan mengungkapkan, pecahan tembikar dan keramik teridentifikasi berasal dari China pada masa dinasti Ming.
Adapun pecahan bata kuno yang ditemukan di lokasi yang sama teridentifikasi sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit.
"Untuk pecahan bata, hasil identifikasi kami menyatakan kalau benda itu ada di masa Majapahit," ungkap Ichwan.
Dia menambahkan, berbagai penemuan benda kuno di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, mengindikasikan adanya keterkaitan erat dengan Kerajaan Majapahit.
Apalagi, lokasi penemuan hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari Trowulan, serta wilayah penemuan berada dalam kawasan strategis cagar budaya nasional Trowulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.