BLITAR, KOMPAS.com - Puluhan warga dan perangkat Kelurahan Gedog, Kota Blitar menggelar selamatan mengawali kegiatan ekskavasi lanjutan Candi Gedog oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Kamis pagi (20/5/2021).
Di bawah pohon beringin berusia ratusan tahun yang diyakini peninggalan era kerajaan Hindu itu, peserta selamatan duduk bersila beralas tikar.
Hidangan tumpeng dan ingkung sudah disiapkan berjajar di tengah hamparan tikar, sebelum seorang tokoh agama setempat mulai memimpin pembacaan doa-doa tahlil.
"Ini sebagai doa sebelum kita mengawali sebuah pekerjaan, juga merupakan doa agar pekerjaan berlangsung lancar," ujar Camat Sananwetan Heru Eko Pramono.
Menurut Heru, warga selalu melakukan selamatan serupa menjelang tahapan-tahapan ekskavasi di Candi Gedog sebelumnya.
Baca juga: Pakai Bahasa Inggris Saat Berdebat dengan Polisi, Ibu-ibu Pedagang Ini Ternyata Belajar dari Turis
Ekskavasi berlangsung selama 7 hari
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar Tri Iman Prasetyono mengatakan, ekskavasi lanjutan kali ini akan berlangsung selama 7 hari hingga 27 Mei 2021 mendatang.
Tri mengatakan, ekskavasi yang dipimpin oleh tim dari BPCB itu merupakan tahap yang ke-4 sejak seorang petani bernama Toiran menemukan arca kepala kala di bawah pematang sawah garapannya tahun 2019.
Berawal dari temuan arca kepala kala itulah, proses penyelamatan situs yang kemudian diyakini sebagai Candi Gedog itu dimulai.
Ketua tim BPCB Nonuk Kritiana mengatakan, pada ekskavasi kali ini pihaknya akan melakukan penggalian ke arah barat dari titik yang digali pada tahap ekskavasi sebelumnya.
Titik tersebut, ujar Nonuk, secara kebetulan merupakan pusat dari bangunan yang diduga candi.
Sehingga, lanjutnya, penggalian dari titik tersebut ke arah barat diharapkan akan dapat menampakkan lebih jelas lagi bentuk struktur bangunan itu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.