Salin Artikel

Hari Pertama Ekskavasi Lanjutan Candi Gedog, Warga dan Perangkat Kelurahan Adakan Selamatan

Di bawah pohon beringin berusia ratusan tahun yang diyakini peninggalan era kerajaan Hindu itu, peserta selamatan duduk bersila beralas tikar.

Hidangan tumpeng dan ingkung sudah disiapkan berjajar di tengah hamparan tikar, sebelum seorang tokoh agama setempat mulai memimpin pembacaan doa-doa tahlil.

"Ini sebagai doa sebelum kita mengawali sebuah pekerjaan, juga merupakan doa agar pekerjaan berlangsung lancar," ujar Camat Sananwetan Heru Eko Pramono.

Menurut Heru, warga selalu melakukan selamatan serupa menjelang tahapan-tahapan ekskavasi di Candi Gedog sebelumnya.

Ekskavasi berlangsung selama 7 hari

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar Tri Iman Prasetyono mengatakan, ekskavasi lanjutan kali ini akan berlangsung selama 7 hari hingga 27 Mei 2021 mendatang.

Tri mengatakan, ekskavasi yang dipimpin oleh tim dari BPCB itu merupakan tahap yang ke-4 sejak seorang petani bernama Toiran menemukan arca kepala kala di bawah pematang sawah garapannya tahun 2019.

Berawal dari temuan arca kepala kala itulah, proses penyelamatan situs yang kemudian diyakini sebagai Candi Gedog itu dimulai.

Ketua tim BPCB Nonuk Kritiana mengatakan, pada ekskavasi kali ini pihaknya akan melakukan penggalian ke arah barat dari titik yang digali pada tahap ekskavasi sebelumnya.

Titik tersebut, ujar Nonuk, secara kebetulan merupakan pusat dari bangunan yang diduga candi.

Sehingga, lanjutnya, penggalian dari titik tersebut ke arah barat diharapkan akan dapat menampakkan lebih jelas lagi bentuk struktur bangunan itu.


Dengan kata lain, ujarnya, identifikasi fungsi dan jenis bangunan di situs tersebut dapat lebih tegas dilakukan.

Meskipun sejauh ini arkeolog meyakini situs tersebut adalah sebuah bangunan candi pemujaan yang dimungkinkan juga dilengkapi dengan petirtaan.

"Syukur-syukur kita ketemu sudut dari struktur yang kita gali ini," ujarnya.

Pada tahap-tahap ekskavasi sebelumnya, arkeolog BPCB Jatim telah meyakini situs tersebut adalah Candi Gedog yang pernah dideskripsikan dalam buku History of Java karya Sir Thomas Stamford Raffles, terbitan tahun 1817.

Pada ekskavasi sebelumnya, selain menggali satu titik yang kemudian diyakini sebagai titik pusat dari bangunan candi itu, tim BPCB juga telah menggali struktur batu bata dengan empat sudut yang diyakini sebagai pagar dari bangunan Candi Gedog.

Struktur pagar itu membentuk garis persegi dengan panjang 27,5 meter dan 29 meter. Di tengahnya, berdiri pohon beringin besar yang berdiri sekitar 2 meter dari titik yang diduga pusat bangunan candi.

Jika kelak berhasil dipugar, Candi Gedog akan menjadi Candi kuno yang pertama di wilayah Kota Blitar. Berbeda dengan wilayah Kabupaten dimana terdapat belasan candi dan situs cagar budaya termasuk Candi Penataran yang merupakan candi terbesar di Jawa Timur.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/20/130251278/hari-pertama-ekskavasi-lanjutan-candi-gedog-warga-dan-perangkat-kelurahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke