Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Ekskavasi Lanjutan Candi Gedog, Warga dan Perangkat Kelurahan Adakan Selamatan

Kompas.com - 20/05/2021, 13:02 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Puluhan warga dan perangkat Kelurahan Gedog, Kota Blitar menggelar selamatan mengawali kegiatan ekskavasi lanjutan Candi Gedog oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Kamis pagi (20/5/2021).

Di bawah pohon beringin berusia ratusan tahun yang diyakini peninggalan era kerajaan Hindu itu, peserta selamatan duduk bersila beralas tikar.

Hidangan tumpeng dan ingkung sudah disiapkan berjajar di tengah hamparan tikar, sebelum seorang tokoh agama setempat mulai memimpin pembacaan doa-doa tahlil.

"Ini sebagai doa sebelum kita mengawali sebuah pekerjaan, juga merupakan doa agar pekerjaan berlangsung lancar," ujar Camat Sananwetan Heru Eko Pramono.

Menurut Heru, warga selalu melakukan selamatan serupa menjelang tahapan-tahapan ekskavasi di Candi Gedog sebelumnya.

Baca juga: Pakai Bahasa Inggris Saat Berdebat dengan Polisi, Ibu-ibu Pedagang Ini Ternyata Belajar dari Turis

Ekskavasi berlangsung selama 7 hari

Pekerja memulai proses ekskavasi lanjutan Candi Gedog hari pertama di sekitar galian ekskavasi sebelumnya yang diduga sebagai titik pusat bangunan candi, Kamis (20/5/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Pekerja memulai proses ekskavasi lanjutan Candi Gedog hari pertama di sekitar galian ekskavasi sebelumnya yang diduga sebagai titik pusat bangunan candi, Kamis (20/5/2021)

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar Tri Iman Prasetyono mengatakan, ekskavasi lanjutan kali ini akan berlangsung selama 7 hari hingga 27 Mei 2021 mendatang.

Tri mengatakan, ekskavasi yang dipimpin oleh tim dari BPCB itu merupakan tahap yang ke-4 sejak seorang petani bernama Toiran menemukan arca kepala kala di bawah pematang sawah garapannya tahun 2019.

Berawal dari temuan arca kepala kala itulah, proses penyelamatan situs yang kemudian diyakini sebagai Candi Gedog itu dimulai.

Ketua tim BPCB Nonuk Kritiana mengatakan, pada ekskavasi kali ini pihaknya akan melakukan penggalian ke arah barat dari titik yang digali pada tahap ekskavasi sebelumnya.

Titik tersebut, ujar Nonuk, secara kebetulan merupakan pusat dari bangunan yang diduga candi.

Sehingga, lanjutnya, penggalian dari titik tersebut ke arah barat diharapkan akan dapat menampakkan lebih jelas lagi bentuk struktur bangunan itu.

Baca juga: Cerita Pilu EAS, ART yang Setahun Lebih Disiksa Pakai Setrika dan Pipa hingga Dipaksa Makan Kotoran Kucing

 

Dengan kata lain, ujarnya, identifikasi fungsi dan jenis bangunan di situs tersebut dapat lebih tegas dilakukan.

Meskipun sejauh ini arkeolog meyakini situs tersebut adalah sebuah bangunan candi pemujaan yang dimungkinkan juga dilengkapi dengan petirtaan.

"Syukur-syukur kita ketemu sudut dari struktur yang kita gali ini," ujarnya.

Pada tahap-tahap ekskavasi sebelumnya, arkeolog BPCB Jatim telah meyakini situs tersebut adalah Candi Gedog yang pernah dideskripsikan dalam buku History of Java karya Sir Thomas Stamford Raffles, terbitan tahun 1817.

Baca juga: Pilih Ngantor di Kelurahan, Eri Cahyadi: Saya Takut Salah Ambil Kebijakan

Pada ekskavasi sebelumnya, selain menggali satu titik yang kemudian diyakini sebagai titik pusat dari bangunan candi itu, tim BPCB juga telah menggali struktur batu bata dengan empat sudut yang diyakini sebagai pagar dari bangunan Candi Gedog.

Struktur pagar itu membentuk garis persegi dengan panjang 27,5 meter dan 29 meter. Di tengahnya, berdiri pohon beringin besar yang berdiri sekitar 2 meter dari titik yang diduga pusat bangunan candi.

Jika kelak berhasil dipugar, Candi Gedog akan menjadi Candi kuno yang pertama di wilayah Kota Blitar. Berbeda dengan wilayah Kabupaten dimana terdapat belasan candi dan situs cagar budaya termasuk Candi Penataran yang merupakan candi terbesar di Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com