SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyayangkan minimnya pengawasan terhadap keselamatan pengunjung di obyek wisata Waduk Kedung Ombo, Boyolali.
Hal ini menyusul insiden tragis tenggelamnya perahu wisata yang memakan korban jiwa pada Sabtu (15/5/2021).
Baca juga: Kronologi Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo, Diduga Berawal dari Swafoto
Selain melebihi kapasitas, penumpang juga tidak dibekali jaket keselamatan saat naik perahu yang mengangkut 20 penumpang itu.
Baca juga: Perahu Berisi 20 Wisatawan Terbalik di Waduk Kedung Ombo, Pengelola Dinilai Melanggar Prokes
"Saya dikirimi videonya. Ketika perahu belum berangkat, itu sudah melebihi kapasitas. Pengelola harus tanggung jawab. Kalau perlu izinnya di-review atau kalau perlu izinnya dicabut," kata Ganjar dalam siaran pers, Minggu (16/5/2021).
Menurutnya, kejadian tersebut sangatlah vatal sebab pengelola sudah pasti mengabaikan SOP terkait kapasitas penumpang sehingga perahu kelebihan muatan.
Ganjar mengingatkan pada seluruh pengelola pariwisata agar hal itu menjadi perhatian.
Tantangan mereka saat ini, selain mengendalikan jumlah pengunjung, faktor yang tak boleh diabaikan adalah keselamatan.
"Maka seperti yang berkali-kali saya ingatkan, kira-kira bisa mengelola tidak? Kalau tidak bisa dikontrol, tutup saja," ucapnya.
Ganjar mengatakan kejadian ini harus menjadi pembelajaran sehingga tidak terulang kejadian serupa.
Ganjar juga meminta seluruh bupati/wali Kota tidak ragu untuk menutup destinasi wisata yang tidak bisa dikontrol, baik sisi pengunjung maupun keselamatannya.
"Sekarang masih dalam operasi pencarian. Tadi malam laporannya, operasi SAR masih kita lakukan karena informasinya masih ada tiga yang belum ketemu. Saya minta untuk terus dilakukan pencarian," jelasnya.
Pembatasan pengunjung
Selain tragedi Kedung Ombo, Ganjar juga menyoroti terkait ramainya sejumlah destinasi wisata di Jateng.