Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Tenggarong Kaltim Dianiaya Penambang Ilegal, Pelipis Mata Kiri Boma Bengkak

Kompas.com - 11/05/2021, 14:59 WIB
Zakarias Demon Daton,
Dony Aprian

Tim Redaksi

"Mereka kesal laporan mereka sejak 2018 tidak direspon Gubernur Kaltim serta pihak kepolisian, maka menghentikan secara langsung bersama-sama adalah tindakan terakhir yang bisa Kades Karya Jaya dan warga lakukan," terang Rupang.

Menurut catatan Jatam Kaltim, aktivitas ilegal ini justru meningkat tajam di tengah pandemi  Covid-19. Hal ini karena kosentrasi publik terfokus masalah Covid-19, bahkan diminta berdiam di rumah.

Sementara itu, oknum pemain tambang ilegal dengan leluasa melakukan kegiatan di lapangan, baik siang maupun malam.

“Saat bersamaan penindakan justru melemah, karena alasan Covid-19. Padahal kalau mau dibilang justru lebih mudah, karena kegiatannya bakal mencolok banget, jadi polisi tinggal menindak,” tegas dia.

Lalu mengapa tambang ilegal tumbuh subur di Kaltim?

Rupang menilai, penindakan hukum sejauh ini tidak efektif.

Pasalnya, polisi jarang menelusuri keterkaitan banyak pihak dalam proses distribusi batubara ilegal hingga penjualan.

Bahkan, ada perusahaan legal memfasilitasi pelabuhan sebagai bongkar muat, kapal tongkang, dan lainnya.

“Bagaimana mungkin barang ilegal bisa transaksi jika tidak difasilitasi. Ini jaringan yang tidak terputus, tapi proses hukumnya terputus pada operator lapangan saja,” tegas Rupang.

Padahal, ada jaringan pemain tambang yang terorganisir, melanggengkan penjualan batu bara ilegal.

Selagi jaringan ini tak bisa dibongkar aparat penegak hukum, maka selama itu pula kegiatan batu bara ilegal ini tetap eksis.

Atas dasar itu, Rupang meminta publik harus mendesak lambannya Polda Kaltim melakukan penindakan.

“Kami juga minta Kapolri melakukan peninjauan langsung ke lapangan karena Kaltim ini darurat tambang ilegal, karena itu harus ada langkah luar biasa,” pungkas dia.

Pengamat Hukum Universita Mulawarman, Herdiansyah Hamzah meminta pemerintah daerah lebih berani mendorong aparat mengusut tambang ilegal.

“Publik menantikan tindakan nyata penegak hukum dengan menyeret pelaku tambang ilegal di Kukar dan seluruh wilayah Kaltim dan mendesak aparat untuk mengusut pemukulan yang dialami Camat Arfan Boma," ungkap Herdiansyah Hamzah.

Mengutip data laporan kinerja Polda Kaltim sepanjang 2020, jumlah penindakan kasus tambang ilegal yang berhasil diselesaikan, berjumlah 10 kasus dari 15 kasus yang dilaporkan.

Tahun sebelumnya, 2019, hanya tujuh kasus berhasil diselesaikan dari 19 laporan kasus masuk ke polisi.

Dari data yang sama, tercatat Polresta Samarinda dan Polda Kaltim sebagai penerima laporan tambang ilegal tertinggi sepanjang dua tahun terakhir yakni masing-masing sembilan kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com