PURBALINGGA, KOMPAS.com - Sedikitnya 5.031 pemudik dari telah sampai di kampung halaman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Pemudik yang didominasi berasal dari wilayah Jabodetabek ini terdata di 18 kecamatan.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, meski pemerintah menyekat lima akses perbatasan, namun arus pemudik tetap tidak bisa dibendung.
"Pemudik ini tidak bisa dibendung, untuk antisipasi kami sudah mengeluarkan Surat Edaran kepada pemudik wajib menunjukkan surat bebas Covid-19," katanya kepada wartawan, Selasa (11/5/2021).
Baca juga: Klaster Tarawih Muncul di Purbalingga, 3 RT Lockdown
Bagi pemudik yang belum memiliki surat bebas Covid-19, Satuan Petugas (Satgas) tingkat desa dan kecamatan akan langsung mengarahkan pemudik untuk melakukan tes antigen di puskesmas setempat.
"Tes antigen mandiri sifatnya wajjb, di Puskesmas biayanya sekitar Rp 200.000, bagi yang tidak mampu akan kami berikan subsidi, gratis," ujarnya.
Tak hanya itu, Tiwi juga mewajibkan semua pemudik yang masuk wilayah Purbingga untuk isolasi mandiri selama lima hari.
"Walaupun hasil rapid antigen negatif, semua pemudik wajib isolasi mandiri dengan pengawasan ketat oleh Satgas Covid-19 tingkat desa," pungkasnya.
Baca juga: Bupati Purbalingga Larang Shalat Id Outdoor dan Takbir Keliling
Dari pantauan lapangan di lima titik perbatasan, Selasa (11/5/2021), arus kendaraan luar kota cenderung landai.
Kapolres Purbalingga AKBP Fannky Ani Sugiharto mengungkapkan, sejumlah pemudik yang terjaring razia langsung dilakukan rapid test antigen.
“Kami tidak akan menyulitkan justru kami membantu masyarakat untuk melakukan rapid sehingga kesehatannya akan terpantau dan masyarakat lebih nyaman,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Purbalingga, Sudono meminta petugas untuk memperlakukan pemudik yang terjaring razia dengan bijaksana.
Pemkab, kata Sudono, menyediakan rumah karantina yang layak bagi pemudik yang kedapatan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes antigen di perbatasan.
“Terkait pemudik kita harus bijak, karena banyak juga pemudik yang 'mbrobol-brobol' sampai ke Purbalingga, harus diperiksa kesehatannya. Bila dinyatakan sehat akan dipertemukan dengan keluarga, tetapi kalau tidak sehat ya harus dikarantina.” imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.