Perempuan yang akrab dipanggil Lani itu menjelaskan, ada lebih dari 13 jenis buah yang diolahnya menjadi manisan. Mulai dari buah pala, asam gelugur, cabai, pare, renda, bunga pepaya, kecapung, jambu hutan, kolang-kaling, tomat, mangga, wortel, dan banyak lagi. "
"Lebih lah dari 13 jenis buah. Bahan yang sulit itu buah kecapung, bunga kates karena bunga kates kan cari yang muda," katanya.
Dijelaskannya, buah-buah yang memiliki rasa asli asam, manis, hingga pedas itu diolah dengan waktu berlainan. Ada yang hitungan hari hingga yang dua mingguan.
"Buah gundur, pepaya, kecapung, mangga itu hanya makan waktu 2 hari aja. Yang lama itu bunga kates, asam glugur, pala, sama buah renda karena menghilangkan getah dan pahitnya," katanya.
"(pengiriman menjelang lebaran) lebih dari 1 ton ke Kalimantan, Palembang, Bengkulu, Medan, Pekanbaru, Medan, Papua. Baru kemarin (terkendala). Biasanya bisa lancar, dari terminal Binjai tak bisa lagi," katanya.
Dia berharap agar pandemi Covid-19 bisa segera berlalu dan bus (atau jasa pengiriman) tidak ditutup. Pasalnya jika pengiriman keluar kota terhambat, maka orderan juga terkendala.
"Harusnya awak terima lagi orderan kan, akhirnya mereka berhenti karena tak bisa melalui bus. Mau lebaran ini pengiriman membludak. jadi terhambat. Harusnya 5 hari bisa lebih. Kalau ke Tebingtinggi, Siantar, Kisaran, masih bisa pake kargo kereta api," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.