“Kami menanamkan anak karakter kejujuran dan tanggung jawab, sekolah mencari ilmu, bukan mencari nilai,” terang dia.
Sementara itu Ketua Komisi D DPRD Jember Hafidi mengatakan pihaknya telah melakuakn investigasi terkait kasus bocornya soal ujian di SMPN 2 Jember.
Salah satu hasil investigasinya adalah banyak soal yang dikerjakan para siswa saat ujian ditemukan di google.
“Itu hal yang lucu, karena sekelas SMPN 2 Jember yang merupakan sekolah andalan,” kata Hafidi, Sabtu (8/5/2021).
Baca juga: Keroyok Warga Saat Ngabuburit, 2 Anggota Perguruan Silat PSHT Jember Jadi Tersangka
Hafidi menengarai, soal yang dibuat oleh para guru bidang studi tidak dibuat sendiri, tapi diambil dari Google.
“Menurut investigasi kami, soal yang muncul itu memang banyak di Google,” tegas dia.
Hafidi menilai, kasus bocornya soal ujian akhir bagi pelajar itu bukan kasus kecil. Namun, pencemaran dunia pendidikan di Jember.
Untu itu ia meminta agar Dinas Pendidikan Jember wajib mengusut tuntas kasus tersebut.
Baca juga: Kepala Keamanan Lapas Jember Diamankan Gegara Tipu Warga Bisa Jadi PNS
“Dispendik harus melakukan investigasi, kalau tidak komisi D akan turun,” terang dia.
Dia menambahkan, kasus tersebut tidak bisa menyalahkan pelajar yang sudah mahir dengan teknologi, terutama media sosial.
Namun dinas terkait harus mencari sumber bocornya soal tersebut secara menyeluruh.
“Ketika ada tatap muka, ada noda seperti ini,” papar dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi | Editor : Pythag Kurniati, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.