Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Anggota Ormas Lakukan Aksi Premanisme ke Pedagang, Viral di Medsos, Ini Klarifikasi Ketuanya

Kompas.com - 07/05/2021, 14:35 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Rekaman video yang memperlihatkan aksi premanisme yang terjadi di Pasar Jepon, Blora, Jawa Tengah, viral di media sosial.

Dalam rekaman video tersebut, sejumlah preman yang diketahui merupakan anggota dari organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila itu berusaha memalak para pedagang.

Korbannya yang merupakan ibu-ibu pedagang di pasar tersebut sontak histeris dan berusaha meminta pertolongan.

Baca juga: Video Aksi Premanisme ke Ibu-ibu Pedagang Pasar Jepon Blora Viral di Medsos

Melakukan pemalakan

Salah seorang korban, Masrindo Sinaga mengatakan, kasus premanisme itu terjadi pada Kamis (6/5/2021) pagi.

Saat kejadian itu, dirinya yang baru saja tiba di pasar tersebut mendadak didatangi oleh empat orang pelaku yang turun dari mobil dengan menggunakan kaos hitam bertuliskan nama ormas PP.

"Terus saya didatangi sama preman yang mabuk ini, dan mau meminta tas saya, saya juga diminta untuk masuk ke mobil," terangnya.

Baca juga: Pemuda Pancasila Blora Bantah Anggotanya Terlibat Aksi Premanisme di Pasar Jepon

Meski demikian, dirinya menolak menuruti permintaan para pelaku tersebut.

Saat kejadian itu dirinya dan sejumlah pedagang lain sempat dipaksa menyerahkan uang senilai Rp 1.000.000. Namun karena tidak punya uang, para pedagang hanya menyanggupi membayar Rp 400.000.

 

Lapor ke polisi

Masrindo mengatakan, selama puluhan tahun berjualan di pasar tersebut baru kali ini ada aksi premanisme. Terlebih lagi pelakunya dari anggota ormas.

Menyikapi hal itu, dirinya menolak pasrah dan memilih melaporkannya kejadian itu ke aparat kepolisian.

"(Berjualan) sudah lama sekitar 1997, kejadian ini baru pertama kali, mungkin mereka mencoba karena dikira kita akan menyerah," jelasnya.

Terkait kasus tersebut, saat ini sudah ditangani pihak kepolisian dan pelaku sudah diamankan untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut.

Baca juga: Anggota Polisi Diduga Melakukan Pungli kepada Pengendara di Pos Penyekatan Mudik, Kapolsek Membantah

Bantahan ketua ormas

Terpisah, ketua Pemuda Pancasila (PP) Blora Munaji membantah anggotanya melakukan aksi premanisme.

Terkait dengan kejadian yang terjadi di Pasar Jepon, ia mengatakan semata-mata sebagai respons atas banyaknya aksi rentenir yang meresahkan.

"Cuman konteksnya adalah kejadian di Pasar Jepon itu kaitannya dengan merajalelanya rentenir di wilayah Pasar Jepon," ujar, Kamis (6/5/2021).

Menurutnya, aksi yang dilakukan rentenir di pasar itu tak bisa dibiarkan karena dapat merugikan para pedagang.

"Karena bagi kita itu juga termasuk kejahatan ekonomi, karena notabenenya izin enggak ada, apalagi ada Covid yang menyebabkan ekonomi melemah, jangan sampai itu dimanfaatkan oleh segelintir oknum rentenir ini," katanya.

Baca juga: Polres Puncak Diberondong Tembakan KKB, Tak Ada Korban Jiwa dan Aparat Memilih Diam

Ancam tuntut balik

4 oknum pelaku premanisme di Pasar Jepon, ditangkap jajaran Satreskrim Polres Blora, Kamis (6/5/2021)KOMPAS.com/ARIA RUSTA YULI PRADANA 4 oknum pelaku premanisme di Pasar Jepon, ditangkap jajaran Satreskrim Polres Blora, Kamis (6/5/2021)

Adapun video viral terkait dugaan aksi premanisme itu, Munaji mengatakan belum benar terjadi unsur pemerasan dari anggotanya.

Pasalnya, anggotanya yang terlibat dalam kasus itu mengaku belum mendapatkan uang dari para rentenir tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya siap menghadapi proses hukum yang dilaporkan oleh para rentenir tersebut.

"Kalau laporan itu benar, silakan laporan secara hukum, kita hormati hukum. Tapi kalau laporan itu tidak benar dan tindak pidana pemerasan itu belum dilakukan, awas kita akan tuntut balik nanti, ini negara hukum," jelasnya.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Sate Beracun yang Tewaskan Anak Pengemudi Ojol, Pelaku Ditangkap dan Target Awalnya Polisi

Penulis : Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor : Dony Aprian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com