BLORA, KOMPAS.com - Ormas Pemuda Pancasila (PP) Blora membantah anggota terlibat aksi premanisme kepada sejumlah pedagang di Pasar Jepon.
"Cuman konteksnya adalah kejadian di Pasar Jepon itu kaitannya dengan merajalelanya rentenir di wilayah Pasar Jepon," ujar Ketua PP Blora Munaji kepada wartawan, Kamis (6/5/2021).
Baca juga: Video Aksi Premanisme ke Ibu-ibu Pedagang Pasar Jepon Blora Viral di Medsos
Menurutnya, aksi rentenir yang merajalela di pasaran tidak dapat dibiarkan.
Maka dari itu anggotanya bergerak untuk menangani permasalahan tersebut.
"Karena bagi kita itu juga termasuk kejahatan ekonomi, karena notabenenya izin enggak ada, apalagi ada Covid yang menyebabkan ekonomi melemah, jangan sampai itu dimanfaatkan oleh segelintir oknum rentenir ini," katanya.
Dia menjelaskan, aksi premanisme yang ditujukan kepada oknum rentenir merupakan keluhan yang dialami oleh pedagang. Sebab, aksi rentenir di pasar tidak sesuai dengan peraturan.
"Kalau orang pinjam di bank itu sudah jelas suku bunganya sesuai aturan OJK, tapi kalau rentenir, orang pinjam sejuta, dipotong Rp 200.000, mengembalikan Rp 1,3 juta, bagaimana ekonomi Kabupaten Blora ini bisa meningkat," ujarnya.
Baca juga: Hari Pertama Larangan Mudik, 17 Kendaraan dari Jatim yang Masuk Blora Diputar Balik
Dikatakann Munaji, sebagian pedagang mengeluh dan mengadukan aksi rentenir di pasar yang terus merajalela kepada anggotanya.
"Karena dari tiga keluarga itu kita kasihan sekarang mereka enggak punya rumah, karena rumahnya habis untuk membayar rentenir itu," jelasnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya akan menyurati Pemerintah Kabupaten Blora dan instansi terkait untuk mengambil sikap terkait merajalelanya rentenir di pasar.
"Jadi koperasi-koperasi yang dibuat kedok semacam rentenir ini biar dihilangkan. Seperti Probolinggo yang bupatinya berani menyikat (membubarkan) koperasi yang enggak ada izinnya," terang dia.
Menurutnya, video aksi premanisme yang dilakukan oleh anggotanya juga belum tentu ada unsur pemerasan.
Sebab, anggotanya belum menerima uang hasil pemerasan yang dilakukan kepada para oknum rentenir tersebut.
"Kalau laporan itu benar, silakan laporan secara hukum, kita hormati hukum. Tapi kalau laporan itu tidak benar dan tindak pidana pemerasan itu belum dilakukan, awas kita akan tuntut balik nanti, ini negara hukum," jelasnya.
Akibat dugaan aksi premanisme itu, sejumlah anggotanya telah diamankan dan diperiksa oleh jajaran Polres Blora.
Sebelumnya, sempat beredar video aksi premanisme yang terjadi di Pasar Jepon, Blora, pada Kamis (6/5/2021) pagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.