Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Masuk Kulon Progo Capai 40 Orang Tiap Hari

Kompas.com - 07/05/2021, 08:50 WIB
Dani Julius Zebua,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo mencatat sebanyak 40 pemudik masuk Kulon Progo setiap harinya.

Catatan ini merupakan laporan harian berjenjang dari tingkat RT hingga ke kecamatan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kulon Progo, Ariadi mengatakan, pemudik diperkirakan sudah masuk sejak beberapa hari lalu  ke Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hal ini terlihat dari jumlah pelaku perjalanan yang terus meningkat dalam sepekan belakangan ini.

Pemudik sampai kampung halaman (Kulon Progo), ya ada. Apalagi hari ini, dilihat dari pelaku perjalanan,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kulon Progo, Ariadi di ruang kerjanya, Kamis (6/5/2021).

Baca juga: Nekat Angkut Pemudik ke Semarang, 3 Travel Gelap Dikandangkan

Ariadi mencontohkan, terdapat penambahan 41 pemudik di tanggal 5 Mei 2021 lalu.

Sehari sebelumnya terdapat penambahan 46 pemudik di 4 Mei 2021, 33 pemudik di 3 Mei 2021.

Begitu pula pada Minggu (1/5/2021) ada 23 pemudik, Sabtu (30/4/2021) ada 47 pemudik dan Jumat (29/5/2021) ada 32 pemudik.

Situasi berbeda tampak sebelum tanggal itu antara 26-29 April 2021.

Penambahan PP yang tercatat adalah rata-rata kurang dari 15 pemudik dalam satu hari. Bahkan pada 21 April 2021 hanya 7 pemudik.

“Ini perkiraan. Entah dari mana pun, misal dari Sleman pun kembali ke sana (mudik ke Kulon Progo), jadi tambahan pelaku perjalanan,” kata Ariadi.

Baca juga: Ada 5.000 Pemudik Masuk Jateng, Ganjar Pastikan Level RT/RW Siap Siaga

Berdasar gambaran tersebut, ia meyakini pengawasan di tingkat RT hingga kalurahan semakin ketat kepada pelaku perjalanan.

Dalam pengawasan, para pemudik harus menjalani isolasi mandiri lima hari atau menunjukkan negatif Covid-19 berdasar tes PCR mandiri.

“Gugus Tugas Kalurahan memantau dan meminta mereka wajib isolasi,” kata Ariadi.

Kasat Lantas Polres Kulon Progo AKP Antonius Purwanta mengungkap, aparat sudah melakukan berbagai upaya menekan upaya mudik di tengah Pandemi Covid-19.

Sosialisasi sudah dilaksanakan lewat berbagai media hingga medsos.

Namun, tradisi mudik dalam masyarakat kuat sehingga tentu saja ada yang tetap mudik.

Polisi pun menerapkan upaya penyekatan untuk menekan laju pemudik semakin tinggi.

Penyekatan sendiri berlangsung mulai tanggal enam ini untuk melakukan penyekatan 24 jam lewat Operasi Ketupat Progo 2021.

Operasi memang terselenggara untuk memberi rasa aman masyarakat selama musim Lebaran 2021.

Termasuk juga menekan peningkatan kasus Covid-19, yakni lewat peniadaan mudik.

“Bagaimana pun kami tetap berusaha untuk mencegah. Berikutnya akan melakukan lewat penyekatan,” kata Antonius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com