SURABAYA, KOMPAS.com - Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menggunakan energi ramah lingkungan dari Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Benowo, Surabaya, Jawa Timur.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, PLN bekerja sama dengan Independent Power Producer (IPP) – PT Sumber Organik terkait listrik yang dihasilkan tersebut.
Adapun kerjasama tersebut dilakukan sampai dengan tahun 2032 dengan harga beli sebesar 13,35 cent USD/kWh sesuai dengan Peraturan Presiden No. 35 Tahun 2018.
Baca juga: Jokowi Soal Pengolah Sampah Menjadi Listrik: Kota Lain Tidak Usah Ruwet-ruwet, Tiru Saja Surabaya
Tidak ada residu hingga melistriki 5.885 rumah tangga
Zulkifli menjelaskan, keunggulan dari teknologi zero waste ini adalah tidak ada sampah yang tersisa dibanding teknologi sebelumnya yang masih memiliki residu.
"Untuk (PSEL Benowo dengan) kapasitas 9 MegaWatt ini dapat digunakan untuk melistriki sekitar 5.885 rumah tangga dengan daya 1300 VA di wilayah Surabaya dan sekitarnya," kata Zulkifli usai peresmian Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik oleh Presiden Joko Widodo di Benowo, Surabaya, Kamis (6/5/2021).
Zulkifli menuturkan, PSEL Benowo ini merupakan PSEL pertama di Indonesia yang menggunakan konsep zero waste dengan proses gasifikasi dan untuk produksi listrik dengan kapasitas 9 MegaWatt.
PLN pun mendukung penuh pengembangan bauran energi dari fosil ke ramah lingkungan.
"PSEL Benowo ini termasuk salah satu program pemerintah percepatan pembangunan instalasi pengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan," ujar Zulkifli.