Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Larangan Mudik, Pelabuhan Lembar Lombok Barat Terpantau Sepi Pemudik, Ternyata...

Kompas.com - 05/05/2021, 21:21 WIB
Karnia Septia,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Menyusul pemberlakuan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021, suasana di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) terpantau sepi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Rabu (5/5/2021) siang, suasana Pelabuhan Lembar tampak lengang.

Hanya tampak beberapa pemudik yang baru saja sampai di Pelabuhan Lembar. Begitu juga dengan penumpang yang akan menyeberang ke Pulau Jawa dan Bali, tidak seramai hari-hari biasa.

Pengguna jasa penyeberangan didominasi oleh truk-truk pengangkut logistik yang akan menyeberang ke pulau Jawa dan Bali.

Baca juga: Diduga Pemudik, 20 Kendaraan Diputar Balik di Perbatasan Ponorogo-Wonogiri

Mudik lebih awal

Ilustrasi MudikKOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Ilustrasi Mudik

General Manager ASDP Pelabuhan Lembar, M Yasin mengatakan, akibat adanya larangan mudik tahun ini para perantau yang ada di luar NTB, memilih untuk mudik lebih awal.

Puncak arus mudik di Pelabuhan Lembar justru terjadi pada tanggal 1- 2 Mei 2021.

"Mereka sudah lebih awal mudik kemarin Sabtu Minggu itu banyak. Sekarang mulai agak berkurang," Kata M Yasin dikonfirmasi di Pelabuhan Lembar, Rabu (5/5/2021).

Yasin mengatakan, tidak ada lonjakan penumpang yang signifikan pada puncak arus mudik di Pelabuhan Lembar 1-2 Mei lalu.

Hal ini karena sebagian penumpang memilih menyeberang melalui pelabuhan Gili Mas.

Baca juga: Saat Sejumlah Menteri Tegur Koster soal Upacara Adat di Bali, Diingatkan Jangan Sampai Covid-19 seperti di India

 

Terbagi tiga fase

Yasin mengatakan, merujuk Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 tahun 2021, tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, terbagi menjadi tiga fase.

Yaitu fase pra peniadaan mudik, fase peniadaan mudik tanggal 6-17 Mei 2021 dan fase pasca-peniadaan mudik.

"Besok pagi tanggal 6 kita akan memasuki fase peniadaan mudik," Kata Yasin.

Peniadaan mudik ini berlaku khusus untuk angkutan orang.

Sementara untuk kendaraan angkutan logistik barang, ambulance, pemadam kebakaran, penumpang yang hendak menjenguk keluarga dalam kondisi sakit atau kematian dan ibadah masih bisa melakukan penyeberangan.

Yasin mengatakan, peniadaan mudik dari tanggal 6-17 Mei ini semata-mata untuk membatasi dan mengurangi penyebaran Covid-19.

Setelah itu, masuk pada fase pasca-peniadaan mudik yaitu tanggal 18-24 Mei 2021.

"Itu nanti persyaratan dengan mengurus rapid test antigen atau GeNose. Jadi mohon bersabar dan menahan diri dulu karena ini semata-mata untuk kebaikan bersama-sama," Kata Yasin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com