MAGELANG, KOMPAS.com - Jam matahari merupakan perangkat penunjuk waktu kuno yang menggunakan bayangan pergerakan matahari sebagai panduannya.
Beberapa masjid di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ada yang pernah memanfaatkan jam tersebut sebagai panduan waktu shalat.
Seperti di Masjid Baiturrahman di Dusun Pagiren, Desa Jambewangi, Kecamatan Secang.
Meski saat ini sudah tidak difungsikan lagi, tapi jam berusia puluhan tahun itu masih terawat baik dan berdiri kokoh di depan masjid.
Baca juga: Nepal Van Java di Magelang Ditutup Selama Libur Lebaran 2021
Jam matahari berbentuk kotak besi dengan lengkungan setengah lingkaran di ujung atasnya.
Pada lengkungan tersebut terdapat pandom (jarum jam) dari paku yang menghadap ke arah utara.
Di bawahnya terdapat deretan angka-angka yang terpahat pada lempengan logam berwarna hitam.
Pada logam itu juga tertulis waktu shalat, yakni Subuh, Asar dan Isjak.
Pada bagian lainnya, terpahat tulisan berbunyi "Compass - Matahari, Tandjungsari -Windusari, Bandongan - Magelang, Djawa - Tengah - TH 1965".
Baca juga: Pesan untuk Pemudik pada Malam Selikuran di Magelang
Imam Masjid Baiturrahman, Utomo Warsono (64) menuturkan, jam matahari itu ada sejak 1965, sedangkan masjid Baiturrahman didirikan pada 1954.
Sejak 3 tahun terakhir, warga sudah tidak pakai jam matahari karena digantikan dengan jam digital modern.
"Sudah tidak dipakai sejak sekitar 3 tahun terakhir. Kami sekarang pakai jam biasa (digital)," kata Utomo, ditemui Kompas.com belum lama ini.
Cara kerja jam ini mengandalkan sinar matahari. Bayangan matahari yang terhalang jarum jam akan berada di angka yang tertera di lempengan logam itu.
Posisi jam tersebut sempat digeser karena pelebaran serambi masjid.
“Sekarang sudah tidak bisa dibaca karena sinar matahari terhalang atap serambi," ucapnya.
Baca juga: Pulang Takziah di Temanggung dan Magelang, 25 Warga Semarang Positif Covid-19
Warga sengaja mempertahankan jam tradisional itu sebagai kenang-kenangan yang bisa diketahui oleh generasi muda.
"Karena ada renovasi serambi masjid, terpaksa jam digeser. Tapi tidak kita hilangkan, untuk kenang-kenangan. Biar anak-anak sekarang tahu," ujarnya.
Walau di Masjid Baiturrahman sudah tidak dipakai, tapi beberapa masjid di Kabupaten Magelang masih ada yang memakainya untuk panduan waktu shalat.
Seperti di masjid Langgar Agung di Desa Menoreh, Kecamatan Salaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.