Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Jam Matahari di Masjid Magelang

Kompas.com - 04/05/2021, 18:25 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Jam matahari merupakan perangkat penunjuk waktu kuno yang menggunakan bayangan pergerakan matahari sebagai panduannya.

Beberapa masjid di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ada yang pernah memanfaatkan jam tersebut sebagai panduan waktu shalat.

Seperti di Masjid Baiturrahman di Dusun Pagiren, Desa Jambewangi, Kecamatan Secang.

Meski saat ini sudah tidak difungsikan lagi, tapi jam berusia puluhan tahun itu masih terawat baik dan berdiri kokoh di depan masjid.

Baca juga: Nepal Van Java di Magelang Ditutup Selama Libur Lebaran 2021

Jam matahari berbentuk kotak besi dengan lengkungan setengah lingkaran di ujung atasnya.

Pada lengkungan tersebut terdapat pandom (jarum jam) dari paku yang menghadap ke arah utara.

Di bawahnya terdapat deretan angka-angka yang terpahat pada lempengan logam berwarna hitam. 

Pada logam itu juga tertulis waktu shalat, yakni Subuh, Asar dan Isjak.

Pada bagian lainnya, terpahat tulisan berbunyi "Compass - Matahari, Tandjungsari -Windusari, Bandongan - Magelang, Djawa - Tengah - TH 1965". 

Baca juga: Pesan untuk Pemudik pada Malam Selikuran di Magelang

Imam Masjid Baiturrahman, Utomo Warsono (64) menuturkan, jam matahari itu ada sejak  1965, sedangkan masjid Baiturrahman didirikan pada  1954.

Sejak 3 tahun terakhir, warga sudah tidak pakai jam matahari karena digantikan dengan jam digital modern.

"Sudah tidak dipakai sejak sekitar 3 tahun terakhir. Kami sekarang pakai jam biasa (digital)," kata Utomo, ditemui Kompas.com belum lama ini. 

Warga menunjukkan jam matahari di Masjid Baiturrahman di Dusun Pagiren, Desa Jambewangi, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Warga menunjukkan jam matahari di Masjid Baiturrahman di Dusun Pagiren, Desa Jambewangi, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
Menurutnya, tidak sulit untuk merawat jam kuno ini karena karena cukup dibersihkan saja.

Cara kerja jam ini mengandalkan sinar matahari. Bayangan matahari yang terhalang jarum jam akan berada di angka yang tertera di lempengan logam itu. 

Posisi jam tersebut sempat digeser karena pelebaran serambi masjid. 

“Sekarang sudah tidak bisa dibaca karena sinar matahari terhalang atap serambi," ucapnya. 

Baca juga: Pulang Takziah di Temanggung dan Magelang, 25 Warga Semarang Positif Covid-19

Warga sengaja mempertahankan jam tradisional itu sebagai kenang-kenangan yang bisa diketahui oleh generasi muda.

"Karena ada renovasi serambi masjid, terpaksa jam digeser. Tapi tidak kita hilangkan, untuk kenang-kenangan. Biar anak-anak sekarang tahu," ujarnya. 

Walau di Masjid Baiturrahman sudah tidak dipakai, tapi beberapa masjid di Kabupaten Magelang masih ada yang memakainya untuk panduan waktu shalat.

Seperti di masjid Langgar Agung di Desa Menoreh, Kecamatan Salaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com