Menurutnya, tidak sulit untuk merawat jam kuno ini karena karena cukup dibersihkan saja.
Cara kerja jam ini mengandalkan sinar matahari. Bayangan matahari yang terhalang jarum jam akan berada di angka yang tertera di lempengan logam itu.
Posisi jam tersebut sempat digeser karena pelebaran serambi masjid.
“Sekarang sudah tidak bisa dibaca karena sinar matahari terhalang atap serambi," ucapnya.
Baca juga: Pulang Takziah di Temanggung dan Magelang, 25 Warga Semarang Positif Covid-19
Warga sengaja mempertahankan jam tradisional itu sebagai kenang-kenangan yang bisa diketahui oleh generasi muda.
"Karena ada renovasi serambi masjid, terpaksa jam digeser. Tapi tidak kita hilangkan, untuk kenang-kenangan. Biar anak-anak sekarang tahu," ujarnya.
Walau di Masjid Baiturrahman sudah tidak dipakai, tapi beberapa masjid di Kabupaten Magelang masih ada yang memakainya untuk panduan waktu shalat.
Seperti di masjid Langgar Agung di Desa Menoreh, Kecamatan Salaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.