Di sisi lain, lanjut dia, pelabuhan utama Sabu yaitu di Pelabuhan Seba (Sabu Barat) juga mengalami kerusakan.
Salah satu kapal penumpang menabrak jalur sandaran kapal ferry dan karam sehingga transportasi laut sebagai transportasi utama Pulau Sabu belum beroperasi sama sekali hingga dua pekan setelah bencana.
Oscar bersama timnya turun dengan kekuatan penuh membuka akses jalan menuju lokasi-lokasi prioritas penyalaan.
Berjuang selama tiga hari dengan menggunakan gergaji mesin untuk memotong pohon yang tumbang menghalangi jalan
“Ini satu-satunya gergaji mesin kami yang digunakan untuk menembus akses jalan di pulau ini untuk memperbaiki jaringan listrik. Cukup berat, namun itu adalah tugas kami untuk segera memulihkan listrik di sini,” ungkap Oscar.
Selanjutnya, beberapa pria lengkap dengan pakaian pengaman itu bersama warga memperbaiki empat tiang tegangan menengah yang roboh ke sisi jalan.
Mereka bergantian menggali dan menegakan kembali tiang yang terdampak badai.
Setidaknya ada 60 titik tiang 12 meter di penyulang yang ambruk mencium tanah, menyebabkan kabel menjuntai tak beraturan dan menghalangi akses jalan warga Sabu Liae.
Baca juga: Danau Baru di Kota Kupang yang Muncul Setelah Badai Seroja Diberi Nama Tuaknatun Lake
Selain itu, imbuh Oscar, juga terdapat 30 titik tiang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 11 meter yang patah dan miring, serta dua gardu yang hancur akibat diterpa badai tropis Seroja.
Satu-satunya jalan untuk menuntaskan permasalahan kerusakan jaringan dan gardu tersebut adalah dengan mempersiapkan crane dan material perbaikan yang dikirim dari Kota Kupang, menempuh perjalanan minimal 10 jam perjalanan laut ke Sabu Raijua.