KUPANG, KOMPAS.com - Perjuangan memulihkan listrik di Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh pihak PLN, usai Badai Seroja yang menerjang wilayah itu sudah hampir tuntas.
Dari sekitar 4.000 gardu terdampak dan rusak, kini tersisa kurang dari tujuh gardu yang masih padam karena berada di pulau terpencil.
Walau kondisi geografis yang menantang, akses yang sulit dan peralatan yang terbatas, tidak menghalangi petugas PLN untuk terus bekerja keras agar seluruh gardu bisa segera pulih.
Baca juga: Badai Seroja, Lebih dari 84 Ribu Jiwa Masih Tinggal di Puluhan Pengungsian di NTT
Adalah Oscarlian Ratu (33) selaku Supervisor Kantor Jaga Kabupaten Sabu Raijua atau komandan tim teknis yang ditugaskan oleh PLN untuk memperbaiki jaringan listrik di Pulau Sabu dan Raijua.
Ia bercerita, badai tropis Seroja telah membuat banyak pohon besar tumbang sehingga menghalangi akses jalan.
Di awal tugas, tim inspeksi harus melintasi pepohonan yang tumbang untuk menemukan titik-titik jaringan yang rusak.
Oscar bersama tim mendapati jaringan listrik di Raijua juga tidak dapat beroperasi karena rumah pembangkitan mengalami kerusakan.
Baca juga: Sisihkan Gaji, TKI di Malaysia Sumbang Uang untuk Korban Badai Seroja
Selain itu, beberapa tiang patah dan ambruk. Sedangkan perlengkapan dan material perbaikannya tidak ada.
"Ditambah lagi kendala belum beroperasinya jaringan telekomunikasi di Sabu saat itu sungguh menyulitkan tim teknis untuk berkoordinasi satu sama lain, serta melaporkan kebutuhan peralatan dan material ke Kupang," cerita Oscar dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (2/5/2021).