BATAM, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan RI menyiapkan transportasi udara untuk pemulangan pekerja migran Indonesia di luar negeri.
Dengan demikian, ada pilihan transportasi lain di luar transportasi laut yang selama ini sudah diberikan.
Kebijakan ini disiapkan guna mengantisipasi makin banyaknya tenaga kerja Indonesia (TKI) yang kembali ke Tanah Air.
Langkah ini diharapkan mempercepat para TKI sampai ke daerah tujuan di kampung halamannya.
Melalui keterangan tertulisnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, ke depannya arus kedatangan TKI dari Malaysia dan Singapura akan terus meningkat.
Untuk itu, perlu diambil langkah cepat mengantisipasi makin banyaknya pekerja migran yang tiba di Indonesia.
Mekanismenya, bagi mereka yang secara ekonomi mampu, diarahkan untuk menggunakan jalur udara.
Jadwal dan waktu keberangkatan akan dikoordinasikan khusus dengan pihak terkait.
Adapun bagi yang tetap memilih menggunakan transportasi laut, tetap disediakan kapal bersubsidi khusus.
Para pekerja ini dibantu untuk bisa pulang ke daerah tujuan.
Baca juga: 2 TKI Positif Covid-19 Kabur Saat Dipulangkan, Satpol PP: Mau Lari ke Mana Juga?
“Mudah-mudahan langkah ini akan membantu tim satgas di daerah untuk bisa segera memulangkan suadara-saudara kita sampai ke tempat tujuan. Tentu setelah mereka menjalani serangkain aturan hingga mereka dinyatakan sehat dan bisa segera kita pulangkan,” kata Budi, Sabtu (1/5/2021).
Budi memuji langkah yang dilakukan satgas khusus pemulangan TKI yang dinilai telah bekerja sesuai dengan prosedur.
“Saya sangat bangga,” kata Budi.
Didampingi Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Budi juga melihat kedatangan langsung TKI yang baru tiba dari Malaysia dan Singapura.
Para TKI ini selanjutnya antre berdiri secara tertib, sesuai batas garis kuning dan menjaga jarak 1 meter.
Satu per satu pekerja migran mencuci tangan dan selanjutnya masuk ke ruang tunggu khusus.
Usai menjalani tes kesehatan, para TKI ini diarahkan menuju tempat karantina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.