Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Copot Kadis Kesehatan, Wali Kota Bobby Targetkan Medan Terbebas dari Covid-19

Kompas.com - 01/05/2021, 09:03 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

“Apabila 3T dapat berjalan, mudah-mudahan lingkungan akan aman. Setelah itu, kami mendekati tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama memberikan sosialisasi kepada masyarakat maupun jamaah agar disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes),” jelas Syamsul.

Baca juga: Doni Monardo: Tidak Boleh Kendur, Terapkan 3M, 3T, dan Vaksinasi

Tak hanya itu, lanjut dia, petugas dilingkungan akan dijadikan sebagai person in charge (PIC) untuk mengingatkan masyarakat bila melanggar prokes, termasuk di tempat ibadah

Khusus antisipasi Covid-19 di Kesawan City Walk (KCW), Syamsul mengatakan, Dinkes telah menurunkan satu unit mobil ambulance beserta petugas medis yang dilengkapi thermogun untuk mengecek pengunjung.

Apabila suhu tubuh melebihi 38 derajat celcius (C), maka akan langsung dibawa ke puskesmas terdekat untuk dilakukan rapid test. Jika setelah tes terbukti positif Covid-19, pasien akan menjalani perawatan.

Dalam kesempatan itu, Syamsul turut mengungkapkan, pihaknya tengah bekerja sama dengan Dinas Kominfo Kota Medan dalam pendataan melalui website.

Baca juga: Data Website Covid-19 Kota Tangerang Sempat Hilang, Ini Penjelasannya

Hal tersebut guna mendukung kelancaran pendataan. Ia pun berharap adanya tambahan tenaga information technology (IT).

Dengan kerja sama itu, kata Syamsul, nantinya siapa saja bisa mengakses data terkait Covid-19.

“Dari website ini juga, nanti berdasarkan data yang diberikan, wilayah atau lingkungan mana saja yang masuk zona merah. Dengan demikian, begitu masyarakat melihat website, mereka akan berpikir untuk memasuki wilayah atau lingkungan yang masuk zona merah tersebut,” terangnya.

Sebelum mengakhiri penjelasan, Syamsul mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi massal.

Baca juga: Mengapa Vaksinasi Harus Dilakukan Dua Kali?

Sebab, vaksinasi massal dilakukan dalam rangka membentuk herd immunity bagi masyarakat.

“Saat ini, lansia yang menjadi prioritas masih kurang animonya untuk mengikuti vaksinasi massal,” imbuh Syamsul.

Untuk itu, sambung dia, masyarakat yang masih memiliki orang tua agar membawa mereka untuk mengikuti vaksinasi massal.

Terlebih, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan saat ini masih menggelar vaksinasi drive thru di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Soewondo.

“Dengan terbentuknya herd immunity, insya Allah penyebaran virus Corona dapat diatasi. Mari dukung vaksinasi massal dan selalu mematuhi prokes dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Syamsul.

Baca juga: Vaksinasi 180 Juta Penduduk Belum Cukup untuk Ciptakan Herd Immunity

Percepatan penanganan Covid-19 jauh dari target

Sementara itu, pengamat sekaligus praktisi kesehatan Sumatera Utara (Sumut) dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK-UISU) Umar Zein mengatakan, banyak yang harus dilakukan pemerintah guna percepatan penanganan Covid-19 di Kota Medan.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com