Mereka kemudian berlanjut dengan komunikasi WhatsApp. Sampai akhirnya LAU menawarkan album K-Pop NCT part 1 sebanyak tiga buah.
"Pesanan itu datang cepat, murah juga. Jadi otomatis saya tergiur pengin beli banyak gitu," terangnya.
Imelda kembali memesan album K-Pop NCT ke LAU. Kali ini album part 2 dengan harga Rp 200.000. Dia pesan album part 2 tersebut ke LAU sebanyak 35 buah.
"Totalnya sekitar Rp 6-7 juta. Saya DP dulu pertama Rp 3 juta. Dia ngabarin barang sudah di gudang cargonya. Saya akhirnya bayar lagi sekitar Rp 4 juta barang saya dikirim ke rumah," terang dia.
Baca juga: Terpikat Ajakan Cari Uang Gaib, Warga Jakarta Jadi Korban Penipuan di Cepu
Setelah sepekan dia tunggu, pesanan album K-Pop dari terduga pelaku belum juga sampai di rumahnya. Bahkan, dirinya sudah menyiapkan peralatan packing album tersebut.
"Karena ini bukan album saya semua gitu," terang Imelda.
Karena pesanannya belum juga sampai, Imelda akhirnya menghubungi LAU untuk menanyakan pesanannya tersebut.
Berdasarkan keterangan LAU, kata Imelda pesanannya tersebut terhenti di jasa pengiriman.
"Padahalnya dari dia sendiri belum dikirim. Alasannya banyak banget. Kaya gratisannya ketinggalan atau gimana gitu. Sampai-sampai saya beli yang ready stock di Shoope buat ganti customer saya," ungkap dia.
Imelda terus menghubungi LAU meminta terkait kejelasan pesanannya tersebut. Namun beberapa hari kemudian kontak LAU tidak bisa dihubungi.
Baca juga: Waspada Penipuan, Ada Akun Facebook Catut Nama Bupati Madiun
Imelda kemudian menghubungi LAU melalui media sosial Twitter dan viral di medsos. Karena viral LAU menghubungi Imelda dan berjanji akan mengembalikan uang tersebut.
"Dia janji mau refund tanggal segini, tanggal segini. Akhirnya saya tunggu tanggal segini, tapi tidak refund juga tanggal segini. Diundur lagi tanggal segini, akhirnya saya kesal," ungkap dia.