Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Cuitan Korban Dugaan Penipuan Pembelian Album K-Pop, Rugi Puluhan Juta Rupiah

Kompas.com - 28/04/2021, 16:55 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sebuah akun media sosial Twitter @Dobbiesyourmey mengunggah cuitan tentang dugaan penipuan pembelian album K-Pop yang dilakukan salah satu pelajar di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Cuitan diunggah pada 25 April 2021 sekitar pukul 21.02 WIB tersebut viral di media sosial.

Dalam cuitan itu tertulis "BALIKIN DUIT GUE WOY HELP JANJI JANJI MULU LU NENG KMAREN TANGGAL 15 APRIL TRS TGL 26 TRS DIUNDUR LAGI TGL 30 GAPUNYA MALU A****G GUE YANG JDI SASARAN".

Baca juga: Serangan Jantung, Napi Kasus Penipuan Meninggal di Lapas Banjarbaru

Akun itu juga mengunggah foto diduga pelaku penipuan berinisial LAU (16) dan kartu pelajar salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Hingga Rabu (28/4/2021) pukul 14.47 WIB, unggahan itu telah mendapatkan 8.275 retweet, 2.244 tweet dan disukai 31.000 orang.

Kompas.com mencoba menelusuri pemilik akun @ Dobbiesyourmey. Pemilik akun tersebut diketahui bernama Imelda, warga Karawang, Jawa Barat.

Dia mengaku menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oleh remaja perempuan asal Sukoharjo tersebut.

Baca juga: Beredar Link Subsidi Listrik, PLN Jatim: Waspada Penipuan

Bermula dia mengenal terduga pelaku melalui Facebook.

"Terus saya beli beberapa barang di dia pokoknya sekitar Rp 200.000. Itu datang dengan selamat (pesanannya)," kata Imelda saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

 

Mereka kemudian berlanjut dengan komunikasi WhatsApp. Sampai akhirnya LAU menawarkan album K-Pop NCT part 1 sebanyak tiga buah.

"Pesanan itu datang cepat, murah juga. Jadi otomatis saya tergiur pengin beli banyak gitu," terangnya.

Imelda kembali memesan album K-Pop NCT ke LAU. Kali ini album part 2 dengan harga Rp 200.000. Dia pesan album part 2 tersebut ke LAU sebanyak 35 buah.

"Totalnya sekitar Rp 6-7 juta. Saya DP dulu pertama Rp 3 juta. Dia ngabarin barang sudah di gudang cargonya. Saya akhirnya bayar lagi sekitar Rp 4 juta barang saya dikirim ke rumah," terang dia.

Baca juga: Terpikat Ajakan Cari Uang Gaib, Warga Jakarta Jadi Korban Penipuan di Cepu

Setelah sepekan dia tunggu, pesanan album K-Pop dari terduga pelaku belum juga sampai di rumahnya. Bahkan, dirinya sudah menyiapkan peralatan packing album tersebut.

"Karena ini bukan album saya semua gitu," terang Imelda.

Karena pesanannya belum juga sampai, Imelda akhirnya menghubungi LAU untuk menanyakan pesanannya tersebut.

Berdasarkan keterangan LAU, kata Imelda pesanannya tersebut terhenti di jasa pengiriman.

"Padahalnya dari dia sendiri belum dikirim. Alasannya banyak banget. Kaya gratisannya ketinggalan atau gimana gitu. Sampai-sampai saya beli yang ready stock di Shoope buat ganti customer saya," ungkap dia.

Imelda terus menghubungi LAU meminta terkait kejelasan pesanannya tersebut. Namun beberapa hari kemudian kontak LAU tidak bisa dihubungi.

Baca juga: Waspada Penipuan, Ada Akun Facebook Catut Nama Bupati Madiun

Imelda kemudian menghubungi LAU melalui media sosial Twitter dan viral di medsos. Karena viral LAU menghubungi Imelda dan berjanji akan mengembalikan uang tersebut.

"Dia janji mau refund tanggal segini, tanggal segini. Akhirnya saya tunggu tanggal segini, tapi tidak refund juga tanggal segini. Diundur lagi tanggal segini, akhirnya saya kesal," ungkap dia.

Imelda kemudian meminta orang untuk mendatangi rumah LAU di Sukoharjo.

"Iya gitu jawabannya. Uang saya tidak tahu dibawa ke mana," katanya.

Imelda mengaku dirinya mengalami kerugian sekitar Rp 13 juta setelah pesanan album grup K-Pop NCT tidak dikirimkan oleh terduga pelaku.

Baca juga: Anak Muda Indonesia Diminta Cintai Budayanya Seperti Anak Muda Korsel Cintai K-Pop

Dia menyebut tidak hanya dirinya yang menjadi korban dugaan penipuan oleh pelaku.

Menurutnya, ada puluhan orang yang juga mengalami hal sama dirinya dengan jumlah kerugian mencapai puluhan juta.

"Ada banyak korban dia. Ada yang sampai Rp 70 juta, Rp 20 juta ada," terang dia.

Imelda belum melaporkan kasus dugaan penipuan yang dilakukan oleh pelajar asal Sukoharjo ke pihak berwajib.

Baca juga: Penggemar K-Pop Batalkan Keanggotaan Spotify karena Banyak Lagu Menghilang

Pihaknya masih menunggu iktikad baik terduga pelaku untuk mengembalikan uangnya tersebut.

"Kalau misalkan dia belum balikin uang saya terpaksa saya akan melaporkan polisi daerah sini (Karawang)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Regional
Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Regional
Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Regional
Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Regional
Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Regional
Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Regional
Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com