SOLO, KOMPAS.com - Sebuah akun media sosial Twitter @Dobbiesyourmey mengunggah cuitan tentang dugaan penipuan pembelian album K-Pop yang dilakukan salah satu pelajar di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Cuitan diunggah pada 25 April 2021 sekitar pukul 21.02 WIB tersebut viral di media sosial.
Dalam cuitan itu tertulis "BALIKIN DUIT GUE WOY HELP JANJI JANJI MULU LU NENG KMAREN TANGGAL 15 APRIL TRS TGL 26 TRS DIUNDUR LAGI TGL 30 GAPUNYA MALU A****G GUE YANG JDI SASARAN".
Baca juga: Serangan Jantung, Napi Kasus Penipuan Meninggal di Lapas Banjarbaru
Akun itu juga mengunggah foto diduga pelaku penipuan berinisial LAU (16) dan kartu pelajar salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Hingga Rabu (28/4/2021) pukul 14.47 WIB, unggahan itu telah mendapatkan 8.275 retweet, 2.244 tweet dan disukai 31.000 orang.
Kompas.com mencoba menelusuri pemilik akun @ Dobbiesyourmey. Pemilik akun tersebut diketahui bernama Imelda, warga Karawang, Jawa Barat.
Dia mengaku menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oleh remaja perempuan asal Sukoharjo tersebut.
Baca juga: Beredar Link Subsidi Listrik, PLN Jatim: Waspada Penipuan
Bermula dia mengenal terduga pelaku melalui Facebook.
"Terus saya beli beberapa barang di dia pokoknya sekitar Rp 200.000. Itu datang dengan selamat (pesanannya)," kata Imelda saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Mereka kemudian berlanjut dengan komunikasi WhatsApp. Sampai akhirnya LAU menawarkan album K-Pop NCT part 1 sebanyak tiga buah.
"Pesanan itu datang cepat, murah juga. Jadi otomatis saya tergiur pengin beli banyak gitu," terangnya.
Imelda kembali memesan album K-Pop NCT ke LAU. Kali ini album part 2 dengan harga Rp 200.000. Dia pesan album part 2 tersebut ke LAU sebanyak 35 buah.
"Totalnya sekitar Rp 6-7 juta. Saya DP dulu pertama Rp 3 juta. Dia ngabarin barang sudah di gudang cargonya. Saya akhirnya bayar lagi sekitar Rp 4 juta barang saya dikirim ke rumah," terang dia.
Baca juga: Terpikat Ajakan Cari Uang Gaib, Warga Jakarta Jadi Korban Penipuan di Cepu
Setelah sepekan dia tunggu, pesanan album K-Pop dari terduga pelaku belum juga sampai di rumahnya. Bahkan, dirinya sudah menyiapkan peralatan packing album tersebut.
"Karena ini bukan album saya semua gitu," terang Imelda.
Karena pesanannya belum juga sampai, Imelda akhirnya menghubungi LAU untuk menanyakan pesanannya tersebut.
Berdasarkan keterangan LAU, kata Imelda pesanannya tersebut terhenti di jasa pengiriman.
"Padahalnya dari dia sendiri belum dikirim. Alasannya banyak banget. Kaya gratisannya ketinggalan atau gimana gitu. Sampai-sampai saya beli yang ready stock di Shoope buat ganti customer saya," ungkap dia.
Imelda terus menghubungi LAU meminta terkait kejelasan pesanannya tersebut. Namun beberapa hari kemudian kontak LAU tidak bisa dihubungi.
Baca juga: Waspada Penipuan, Ada Akun Facebook Catut Nama Bupati Madiun
Imelda kemudian menghubungi LAU melalui media sosial Twitter dan viral di medsos. Karena viral LAU menghubungi Imelda dan berjanji akan mengembalikan uang tersebut.
"Dia janji mau refund tanggal segini, tanggal segini. Akhirnya saya tunggu tanggal segini, tapi tidak refund juga tanggal segini. Diundur lagi tanggal segini, akhirnya saya kesal," ungkap dia.
Imelda kemudian meminta orang untuk mendatangi rumah LAU di Sukoharjo.
"Iya gitu jawabannya. Uang saya tidak tahu dibawa ke mana," katanya.
Imelda mengaku dirinya mengalami kerugian sekitar Rp 13 juta setelah pesanan album grup K-Pop NCT tidak dikirimkan oleh terduga pelaku.
Baca juga: Anak Muda Indonesia Diminta Cintai Budayanya Seperti Anak Muda Korsel Cintai K-Pop
Dia menyebut tidak hanya dirinya yang menjadi korban dugaan penipuan oleh pelaku.
Menurutnya, ada puluhan orang yang juga mengalami hal sama dirinya dengan jumlah kerugian mencapai puluhan juta.
"Ada banyak korban dia. Ada yang sampai Rp 70 juta, Rp 20 juta ada," terang dia.
Imelda belum melaporkan kasus dugaan penipuan yang dilakukan oleh pelajar asal Sukoharjo ke pihak berwajib.
Baca juga: Penggemar K-Pop Batalkan Keanggotaan Spotify karena Banyak Lagu Menghilang
Pihaknya masih menunggu iktikad baik terduga pelaku untuk mengembalikan uangnya tersebut.
"Kalau misalkan dia belum balikin uang saya terpaksa saya akan melaporkan polisi daerah sini (Karawang)," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.