Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Sukabumi 5,6 M, Warga Cianjur: Pajangan di Lemari Berjatuhan

Kompas.com - 27/04/2021, 18:34 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Warga Desa Ngarak, Cianjur, panik dan berhamburan keluar rumah saat gempa bermagnitudo 5,6 terjadi, Selasa (27/4/2021).

Salah satunya adalah Syahru. Saat itu dirinya mengaku sedang menonton televisi. Lalu tiba-tiba dirinya merasakan getaran kuat dan pajangan di lemari rumahnya berjatuhan. 

Syahru pun segera berteriak meminta istri dan anaknya untuk keluar dari rumah.

"Cukup kencang dirasakan, saat kejadian saya sedang menonton televisi di ruang keluarga, tiba-tiba pajangan di lemari hias berjatuhan dan saya merasakan getaran cukup keras, sambil berteriak saya minta anak-anak dan istri untuk keluar rumah," kata Syahru, dilansir dari Antara.

Baca juga: Anak Driver Ojol Tewas Usai Makan Sate Kiriman Wanita Misterius di Yogyakarta, Ini Faktanya

Hal senada juga diungkapkan oleh warga Desa Ngarak lainnya, Gina Rohmawati. Saat gempa terjadi, dirinya mengaku sedang di dapur untuk memasak persiapan buka puasa. 

"Gempa terasa cukup keras, kami sedang di dapur mempersiapkan makanan untuk berbuka puasa. Ini gempa yang cukup keras setelah beberapa tahun terakhir," kata Gina Rohmawati, dilansir dari Antara.

Baca juga: Gempa M 5,6 Goyang Sukabumi, Penyintas Bencana Gerakan Tanah Berhamburan Keluar Rumah

 

Sejumlah warga Dusun Ciherang berhamburan keluar rumah saat merasakan gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (27/4/2021).KOMPAS.COM/BUDIYANTO Sejumlah warga Dusun Ciherang berhamburan keluar rumah saat merasakan gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (27/4/2021).

Terkait dampak kerusakan akibat gempa 5,6 M itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur masih melakukan pendataan.

Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan mengakui, getaran gempa terasa kuat oleh warga pesisir dan perkotaan.

"Kami masih melakukan pendataan dengan melibatkan Relawan Tangguh Bencana (Retana) di masing-masing desa dan kecamatan akibat dampak dari gempa, untuk wilayah perkotaan cukup keras dan di wilayah selatan getaran hebat dirasakan warga terutama yang tinggal di pesisir pantai," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) titik pusat gempa berada di 103 km tenggara Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 14 km.

Dalam situs resminya, BMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. (Farid Assifa).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com