Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Warga Melek Budaya, Museum Aksara Nusantara Akan Didirikan di Bandung

Kompas.com - 27/04/2021, 17:49 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) berencana mendirikan museum aksara di Bandung, agar memberikan ruang bagi masyarakat Indonesia mendalami makna aksara nusantara.

Wakil ketua Pandi Bidang Pengembangan Usaha, Kerjasama, dan Marketing Heru Nugroho mengatakan, upaya pembangunan museum ini menjadi pendamping upaya digitalisasi aksara nusantara yang digarap Pandi dan komunitas dengan dukungan pemerintah daerah.

"Diharapkan nantinya museum ini akan memberikan banyak informasi perkembangan aksara-aksara di nusantara, termasuk artefak-artefak yang digunakan dari zaman ke zaman," kata Heru melalui rilis ke Kompas.com, Selasa (27/4/2021).

Rencananya, musem ini akan didirikan di Bandung. Hal ini sejalan dengan komitmen Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk mengawal aksara nusantara, terutama aksara Sunda, agar tidak tergeser bahasa asing.

Baca juga: Didesain Ridwan Kamil, Geo Theater Rancakalong Jadi Pusat Seni Budaya Sunda di Jabar

Filolog Indonesia, Manu J. Widyaseputra atau Romo Manu memberikan dukungan upaya Pandi ini. Menurut dia, potensi kekayaan alami yang terkandung dalam budaya aksara dan Bahasa nusantara tidak terpelihara dengan baik dan di manfaatkan semaksimal mungkin di Indonesia.

Akibatnya, banyak orang Indonesia tidak tahu peradabannya sendiri. "Padahal, sumber-sumber peradaban tersebut tertuang dalam naskah-naskah yang menggunakan bahasa daerah, yang mungkin oleh sebagian orang dipandang primitif," katanya.

Dia menambahkan, kondisi bahasa Indonesia yang “miskin” perbendaharaan kata berdampak pada hasil penerjemahan naskah kuno yang seakan-akan menjadi bahasa “rusak”.

Baca juga: DPR RI Soroti Penolakan Digitalisasi Aksara Jawa oleh Lembaga Internet Dunia

Romo Manu memberi contoh beberapa buku hasil terjemahan naskah kuno ke dalam bahasa Indonesia, makna keberadabannya seakan-akan jadi hilang. Mirisnya justru terjemahan dalam bahasa Inggris masih lebih baik.

"Naskah-naskah yang ditulis menggunakan Jawa Kuno mengandung banyak sekali informasi, termasuk bidang-bidang teknologi. Kalau kita tidak paham bahasa Sanskerta, tidak paham bahasa Jawa Kuno, jangan harap menemukan makna. Data (tentang naskah) banyak sekali, tapi perhatiannya yang kurang,” pungkas Romo Manu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com