Namun dari KKMI kecamatan menyampaikan bahwa CD ini merupakan titipan dari Kemenag Kabupaten Tasikmalaya.
“Walaupun bahasanya tidak mewajibkan, tapi sudah diikat per paket dengan ditulisi nama masing-masing madrasah dan diminta untuk diambil. Alasan ketua KKM kalau tidak diambil menjadi dilematis sebab ini barang titipan dari atas,” katanya.
Ia juga mengeluhkan, selain CD tidak bisa dibuka, harganya pun sangat mahal.
“Sudah coba dibuka tapi tidak bisa dibuka. Tapi ada juga yang bisa dibuka, hanya isinya berupa RPP dan silabus pembelajaran daring dengan format Microsoft Word dan Excel, buat apa kan bisa di-download di Google, kenapa harus dijual dedet (paksa, red) ke madrasah, dibayar dengan dana BOS padahal tidak ada anggarannya,” keluhnya.
Baca juga: Disebut Pungli di Atas Rp 50.000, Lurah yang Dicopot Bobby: Enggak Pernah sampai Segitu, Seikhlasnya
Ia mengatakan, CD tersebut berjumlah 15 keping dengan harga Rp 2.250.000.
Padahal sebelumnya ia pernah mendengar CD sama dari perusahaan sama pernah dijual di madrasah ibtidaiyah Kecamatan Salopa dengan harga hanya Rp 700.000.
Menurutnya, isi dalam CD itu kemungkinan hasil unggahan dari internet, tetapi harganya bisa semahal itu.
Selain itu isinya pun tidak penting karena setiap awal semester pihak madrasah mendapat RPP dan silabus dari pemerintah.
Baca juga: Lurah yang Dicopot Bantah Lakukan Pungli, Bobby: Tidak Ngaku, Ini Saya Ada Rekamannya
“Saya berharap ke depan jangan ada jual paksa lagi seperti ini, apalagi barangnya tidak diperlukan,” harapnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi lewat pesan singkat ke Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Tasikmalaya Surya Mulyana, belum ada jawaban sampai Minggu (25/4/2021) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.