Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Minyak Kembali Tumpah, Bupati Karawang Minta Pertamina Siapkan Mitigasi

Kompas.com - 24/04/2021, 20:52 WIB
Farida Farhan,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Bupati Karawang Cellica Nurrchadiana meminta Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) menyiapkan mitigasi agar tumpahan minyak mentah tak lagi terjadi.

Cellica mengaku tak ingin minyak mentah kembali berceceran di perairan maupun pantai di Karawang. Dalam setahun ini peristiwa tumpahan minyak sudah dua kali terjadi.

"Kami minta Pertamina menyiapkan mitigasi," kata Cellica di sela meninjau pembersihan ceceran minyak mentah di sepanjang pantai Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Sabtu (24/4/2021).

Selain itu, Cellica meminta Pertamina melakukan evaluasi. Misalnya penggantian pipa bawah laut yang rawan bocor. Soal itu, ia mengaku telah berkomunikasi dengan Pertamina.

"Pertama harus ada identifikasi mana pipa pipa sudah rawan untuk diperbaiki. Toh sama aja, mohon maaf ya kemarin (ganti rugi) Rp 72 miliar, kerugian berapa barel. Kalau dihitung-hitung kenapa gak diperbaiki aja. Logika saya, orang yang gak ngerti," ungkap Cellica.

Cellica juga meminta PHE ONWJ menyelesaikan pembersihan ceceran minyak dalam waktu tiga minggu. Targetnya, kata dia, sebelum Lebaran sudah selesai.

Baca juga: Oksigen KRI Nanggala-402 Bisa Bertahan 5 Hari jika Ada Kelistrikan

"Besar harapan saya ya dipercepat semuanya. Jadi kita ngasih deadline. Tadi dari tim technical tiga minggu udah beres. Jadi saya gak pengen ini berlarut-larut," ujar dia.

Meski begitu, Cellica mengapresiasi Pertamina bergerak cepat membersihkan ceceran minyak baik di lautan maupun yang mencapai daratan. Salah satunya dengan oil boom.

Cellica menyebut ceceran tumpahan minyak mentah kali ini berbeda dengan yang terjadi pada 2019. Saat itu tumpahan minyak berasal dari sumur YYA1.

Sedangkan pada April 2021 terjadi karena kebocoran pipa bawah laut.

Berdasarkan informasi yang diterima Cellica, kebocoran pipa itu sudah bisa ditangani. Ia pun menyebut pipa yang bocor, secara teknik masih layak.

"Tahun 2019 kenapa bisa berbulan-bulan karena itu nyembur terus. Prosesnya panjang. Kalau ini dari waktu titiknya koordinatnya ditemukan, langsung dimatiin (ditangani, ditutup)," jelasnya.

 

Selain pembersihan ceceran minyak, Cellica juga memastikan dilakukannya pemulihan lingkungan. Pemulihan itu akan dilaksanakan setelah kajian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selesai.

"Kemarin baru dikirim spesimen-spesimen, hasilnya seperti apa nanti akan sampaikan kepada teman-teman," ucap dia.

Celica juga meminta PHE menghitung dampak ceceran minyak terhadap lingkungan maupun masyarakat.

"PHE nantinya harus bisa berhitung terhadap dampak baik itu lingkungan maupun masyarakat,'' ujar Cellica.

Corporate Secretary Pertamina Subholding Upstream Whisnu Bahriansyah mengatakan, pihaknya berupaya mewujudkan target pembersihan ceceran minyak sesuai permintaan Bupati Karawang.

"Kalau misalnya arah angin tidak berubah dan cuaca (cerah), tiga minggu bisa (diselesaikan)," ujar Whisnu.

Baca juga: 395 Kendaraan dari Bogor dan Jakarta Disuruh Putar Balik di Tol Cileunyi dan Soroja

Setelah pembersihan ceceran minyak tuntas, kata Whisnu, akan dilanjutkan dengan pemulihan lingkungan. Pembersihan melibatkan stakeholder terkait, termasuk masyarakat dan nelayan.

"Kita quick respon pembersihan minyak di sini. Habis itu kita pemulihan. Yang penting ini gak ada minyaknya dulu," ujar dia.

Diketahui, ceceran minyak kembali muncul di perairan dan sejumlah pantai di Karawang akibat kebocoran pipa di sekitar area BZZA, atau sekitar 15 mil dari bibir pantai Karawang.

Kebocoran terjadi pada 15 April 2021 sore. PHE ONWJ mengeklaim telah menutup pipa untuk menghentikan aliran minyak dan berhasil menangani kebocoran yang terjadi.

Sejumlah pantai yang terdampak ceceran minyak di antaranya pantai Desa Sedari dan Desa Cemarajaya di Kecamatan Cibuaya, Desa Sungaibuntu di Kecamatan Pedes, Desa Tanjungsari di Kecamatan Cilebar, dan Pantai Pasir Putih Desa Sukajaya di Kecamatan Cilamaya Kulon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com